Langkah Nyata untuk Pendidikan dan Masa Depan Anak Indonesia

Pendidikan anak Indonesia. (Foto: pixabay)

Fimela.com, Jakarta Pendidikan merupakan hal penting untuk membangun masa depan anak Indonesia. Namun, angka pendidikan di tanah air masih terbilang menyedihkan. Masih banyak anak-anak yang tidak mendapatkan kesempatan memiliki pendidikan yang layak.

Hal ini menjadi latar belakang diidirikannya YCAB, sebuah perusahaan sosial atau socialenterprise yang didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan melalui pendidikan dan model keuangan yang inovatif. YCAB ingin merevitalisasi anak-anak yang kurang beruntung melalui pemberdayaan ekonomi dan pendidikan, serta membawa mereka dari subsistensi ke mata pencaharian yang berkelanjutan.

Hingga saat ini, telah memberikan manfaat kepada lebih dari 3,5 juta anak kurang mampu di berbagai penjuru negeri melalui pendidikan dan akses ekonomi, termasuk kewirausahaan, serta memberikan akses keuangan kepada lebih dari seratus lima puluh ribu keluarga berpenghasilan rendah. NGO Advisor Geneva menempatkan YCAB pada peringkat 35 dalam jajaran World’s Top 500 NGO.

“Bersama YCAB, kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi memberikan donasi atau berinvestasi untuk membantu lebih banyak anak Indonesia menyelesaikan sekolahnya. Tahun 2020 YCAB menargetkan dapat berdampak pada lebih dari lima juta anak-anak dengan terus menciptakan perubahan yang lebih besar,” kata Veronica Colondam Founder & CEO YCAB Foundation.

Melalui acara bertajuk #JourneytoImpact ini, Veronica Colondam juga meluncurkan buku berjudul Journey to Impact yang menceritakan rangkaian pengalaman spiritual diri yang pada akhirnya membentuk serta membawanya pada visi besar untuk berkomitmen meningkatkan kehidupan anak Indonesia.

Cerita perjalanan panjang Veronica dalam membangun salah satu perusahaan sosial yang sukses memengaruhi jutaan anak muda ini, diceritakan secara gamblang dalam buku ini.Veronica percaya bahwa kesadaran kolektif dan usaha bersama dapat menciptakan hasil dan manfaat yang jauh lebih besar.

Dalam acara ini, YCAB menggandeng beberapa seniman tanah air serta para donatur untuk menyumbangkan produk atau hasil karya mereka untuk selanjutnya dilelang kepada para undangan dalam acara #Journey to Impact. Acara ini melibatkan mereka yang bersemangat untuk membuat perbedaan bagi anak muda dan pendidikan di Indonesia.

Liputan6.com berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir. Ia menjawab berbagai isu termasuk biaya kuliah di PTN mahal.

Kolaborasi dengan tokoh ternama Indonesia

Journey to Impact untuk pendidikan anak Indonesia. (Foto: YCAB)

Sederet nama kenamaan juga ikut ambil dalam acara ini seperti desainer Andi Lim dengan koleksi Revoliving, Rinaldy A. Yunardi yang akan membuat empat rak buku yang dirancang khusus dengan batu mulia, Sebastian Gunawan yang membuat lima clutch dengan permata, serta Ducati yang menghibahkan sepeda motor sport Scrambler Sixty2.

“Rak buku yang saya buat merupakan bentuk dukungan saya terhadap YCAB dalam membantu anak-anak agar dapat bisa pergi ke sekolah. Mengapa rak buku? Karena seperti YCAB, rak buku merupakan penopang serta menandakan dukungan terhadap ilmu sehingga bisa berdiri dan terlihat. This is my love for you," kata Rinaldi A. Yunardi perancang aksesoris Indonesia yang karyanya telah dipakai banyak selebritas dunia.

"Design clutch ini terinspirasi dari semangat YCAB yang dirintis oleh ibu Veronica. Batukristal permata yang memiliki beragam bentuk dan warna, menjadikan semuanya berpadu menghasilkan sebuah keselarasan yang indah dan memberikan dampak besar di berbagai lingkungan,” kata Sebastian Gunawan desainer busana kenamaan tanah air.

Acara lelang ini sukses menggalang dana lebih dari 5 miliar rupiah dan terus bertambah. Hal ini menunjukan tingkat kepedulian yang tinggi dalam memberikan kesempatanpendidikan kepada anak-anak Indonesia, karena dana yang telah terkumpul ini diharapkan dapat mingirimkan 1000 anak untuk kembali bersekolah.