Fimela.com, Jakarta Kondisi kesehatan mulut merupakan salah satu faktor penunjang kepercayaan diri seseorang, tak terkecuali untuk menyuarakan pendapatnya. Hal ini dibenarkan oleh Drg. Yudha Rismanto, Sp.Perio, seorang praktisi kesehatan gigi yang turut jadi pembicara dalam acara peresmian kampanye Ubah dengan Suara dari Listerine, Rabu (20/2) lalu.
BACA JUGA
Advertisement
Dalam kondisi sehat, segala aktivitas yang melibatkan mulut akan berjalan optimal tanpa kendala berarti, bau mulut pun terasa segar. Berbeda dengan mulut yang dalam kondisi tidak sehat.
Penyakit mulut yang paling umum terjadi adalah berkembangnya plak di gusi maupun gigi. Adanya plak tersebut menyebabkan gusi infeksi, gigi keropos, dan bau napas tak segar. Kemunculan plak diawali dengan bakteri aktif di mulut yang terus berkembang. Sayangnya, bakteri tidak bisa dimusnahkan.
Yang bisa dilakukan adalah mengendalikan bakteri agar tidak aktif berkembangbiak dan berubah jadi bibit penyakit. Drg. Yudha Rismanto menganjurkan untuk membersihkan mulut dalam tiga tahap yakni dengan menyikat gigi, menggunakan flos, dan rinsing dengan antiseptic mouthwash yang aman digunakan sehari-hari.
Advertisement
Teknik Membersihkan Mulut yang Tepat
Menyikat gigi saja tidak cukup untuk membersihkan bakteri. Faktanya, sikat gigi hanya menghilangkan 30-53% plak. Gigi juga hanya menyusun 25% dari keseluruhan rongga mulut, jadi masih sangat mungkin plak tersebut melekat di seluruh bagian rongga mulut, terutama yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.
Berdasarkan informasi dari Drg. Yudha Rismanto, perkembangan bakteri di mulut akan 'matang' dalam waktu 12 jam, karena itulah kita dianjurkan menyikat gigi setidaknya dua kali dalam sehari dan diakhiri dengan penggunaan flos, serta mouthwash agar maksimal.
Sikat gigi, flos dan mouthwash tidak membuat bakteri mati atau hilang, namun dengan ketiga hal tersebut bakteri akan dibuat tidak lagi aktif sehingga takkan berkembang dan menyebabkan penyakit dalam mulut.