Fimela.com, Jakarta Minyak goreng menjadi salah satu kebutuhan pokok setiap orang untuk mendapatkan masakan lezat dan menggugah selera. Makanan yang dimasak dengan cara digoreng selalu memiliki rasa yang lebih nikmat. Namun Sahabat Fimela, saat menggoreng makanan dengan minyak goreng, sebaiknya minyak goreng tidak dipakai untuk menggoreng berulang kali.
Menggoreng dengan minyak bekas sebenarnya boleh-boleh saja. Apalagi jika minyak masih berwarna bening. Namun, minyak bekas ini tidak boleh digunakan berulang kali. Melansir dari laman health.com, minyak goreng bekas maksimal hanya boleh digunakan sebanyak dua kali.
Ketika minyak telah berubah warna dan tekstur, tentu ini sudah sangat tidak baik digunakan kembali. Minyak goreng bekas dipercaya bisa kehilangan nutrisi asam lemak tak jenuhnya. Jika sudah begitu, minyak goreng akan sangat berbahaya buat kesehatan.
Advertisement
Advertisement
Goreng Masakan dengan Minyak Secukupnya
Minyak goreng bekas bisa memicu sakit tenggorokan. Ini mengingat minyak goreng yang telah digunakan berulang kali dan terkena panas secara terus menerus akan membentuk kandungan akrolein yang menyebabkan tenggorokan gatal hingga sakit.
Minyak goreng bekas dengan kandungan lemak jenuh berlebih juga akan memicu kolesterol berlebih pada tubuh. Tak sampai di situ saja, minyak goreng yang digunakan berulang kali juga bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah dan perkembangan jamur di tubuh.
Saat menggoreng, sebaiknya Sahabat Fimela menggoreng dengan minyak secukupnya agar minyak tidka sisa. Saring minyak setiap kali habis menggoreng. Jika minyak sudah berwarna kecoletan bahkan hitam, segera ganti minyak dengan yang baru. Selain menghindari aktivitas menggoreng dengan minyak bekas berulang kali, penting bagi kita untuk menghindari menggoreng dengan minyak yang telah lama dipakai apalagi setelah lebih dari 7 hari.
Semoga informasi ini bermanfaat dan semakin bijak lagi dalam memasak ya?
Â