Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: Rizki Dewi Nareswari - Yogyakarta
Advertisement
Wanita yang Hebat adalah yang Mewujudkan Mimpinya, Bukan yang Menggantungkan Mimpinya pada Orang Lain
Hebat adalah istilah yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk meraih sesuatu yang orang lain belum tentu mampu capai. Wanita hebat adalah wanita yang mewujudkan mimpinya dengan kemampuan dirinya sendiri, untuk menjadi hebat tidaklah mudah. Sedangkan kriteria hebat, berbeda satu dengan yang lain.
Menurut saya, wanita hebat yang saya kenal adalah ibu saya. Mengapa saya bilang begitu? Menghidupi dua orang anak seorang diri adalah sesuatu yang hebat menurut saya. Memang ayah saya masih hidup. Namun memberikan gajinya pun pada ibu saya hanya 3 bulan sekali, itupun tidak cukup untuk biaya sekolah dua orang anak dan makan sehari-hari kami bertiga.
Di mata saya, ibu saya adalah wanita hebat yang saya kenal, tidak hanya diam saat biaya untuk keperluan anaknya kurang. Dia kebetulan adalah seorang pengajar di salah satu sekolah swasta yang ada di jawa Tengah. Sebagai seorang pengajar yang belum juga diangkat sebagai pegawai negeri sipil, gajinya pas-pasan. Ibu saya sungguh kreatif, di samping berangkat mengajar,dia juga membawa jajanan yang dia buat. Kemudian dia titipkan di kantin sekolahnya. Memang capek, setiap hari harus bangun dini hari pukul 03.00 untuk membungkus jajanan yang sudah diolah malam harinya. Saya salut melihat usaha dan kerja keras beliau untuk bisa mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
Dari pengalaman itu, saya terbiasa untuk selalu bekerja keras. Mungkin karena dulunya saya merasakan bagaimana ibu saya dengan usaha dan kerja keras untuk dapat mencukupi kebutuhan anak-anaknya terutama dalam hal pendidikan. Ibu saya selalu berpesan, jika tidak mampu memberikan harta sebagai warisan, setidaknya sekolahkan anak-anakmu setinggi mungkin. Agar dia mampu mencari uang sendiri, dengan bekal ilmu yang telah dimiliki. Hal tersebut yang membuat saya selalu teringat, saat saya masih duduk di bangku sekolah. Saya berusaha keras belajar dan belajar untuk dapat berprestasi dan membanggakan ibu saya. Memang itu belum cukup untuk membalas semua jerih payah ibu selama ini.
Saya bersyukur, dapat merasakan pengalaman seperti itu, setidaknya hal tersebut menjadi pecut atau motivasi saya ketika saya mulai merasa malas saat berkuliah. Saya selalu teringat kata-kata ibu, saya juga selalu teringat bagaimana jerih payah ibu untuk menyekolahkan aku sampai ke jenjang universitas. Hal tersebut membuat saya, bangkit dan semangat lagi meraih cita-cita.
Target saya tahun ini dan tiga tahun ke depan adalah mampu menyelesaikan skripsi dan lulus dengan nilai yang memuaskan. Bekerja di perusahaan bonafide, dengan gaji yang menjanjikan. Membiayai pendidikan adik saya hingga ke jenjang universitas, dan membangun toko jajan untuk ibu saya. Semoga target saya tercapai, saya yakin kerja keras, srategi yang baik, dan doa adalah kunci utama untuk mencapai target tersebut.