Fimela.com, Jakarta Pasta merupakan salah satu makanan khas Eropa yang cocok di lidah orang Indonesia. Bahkan pasta menjadi makanan alternatif jika bosan mengonsumsi nasi. Dikutip dari Independent pada Rabu (23/1/2019) British Nutrition Foundation melansir sebuah panduan terbaru soal porsi makan yang harusnya dikonsumsi seseorang dalam sehari.
Hal ini dibuat karena semakin meningkatnya orang dengan gangguan obesitas. Dari sekian jenis makanan yang diatur porsinya, makanan yang paling sulit untuk mendapatkan ukuran porsi yang tepat adalah pasta, nasi, dan biji-bijian yang memang tidak bisa dibagi dan cenderung mengembang ketika dimasak.
Advertisement
BACA JUGA
"Seringkali porsi yang dimasukkan ke dalam wajan akan terlihat kecil dan menambahkan lebih banyak dan akhirnya memasak lebih banyak dari yang dibutuhkan. Mendapatkan ukuran porsi makanan yang tepat dari jenis makanan ini adalah ketika benar-benar dimasak," ujar Bridget Benelam yang merupakan ilmuwan nutrisi dari BNF.
Ukuran porsi yang disarankan untuk pasta yang dimasak adalah 180 gram atau 254 kalori. Namun kembali melihat ukuran porsi untuk spageti disarankan mengonsumsi 230 gram atau 324 kalori per porsi.
Advertisement
Porsi yang tepat makan pasta sebelum obesitas
Kenyataanya, sebanyak 10 persen dari sampel yang diteliti justru menyajikan 350 gram pasta untuk satu porsi. Artinya sekitar hampir 500 kalori dihasilkan dari pasta saja. Belum termasuk saus dan isi yang ditambahkan pada pasta.
Penelitian menunjukkan bahwa menempatkan porsi yang lebih besar di piring artinya makanan yang dikonsumsi sudah berlebih. Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk mengetahui bahwa seberapa kadar cukup untuk makan sebelum makanan disajikan. Hal ini bisa dimulai dengan menyajikan sedikit demi sedikit. Tunggu beberapa saat untuk memastikan kondisi tubuh yang sudah kenyang atau belum.