Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: Aesa - Malang
Advertisement
2018 went by like a flash. Nggak kerasa kalender di dinding sudah berganti baru lagi. Setiap tahun baru, yang selalu menjadi tradisi bagi (mungkin) sebagian besar orang adalah menuliskan resolusi yang ingin dicapai selama setahun. Tapi aku, tahun 2019 ini tak ingin menuliskan satu resolusi pun. No resolution is my 2019 resolution. Kenapa? Karena aku sudah cukup lelah dibanting oleh takdir yang berjalan tak sesuai dengan resolusi yang aku inginkan.
2017, aku menuliskan sederet resolusi yang aku inginkan, nyatanya, takdir membawaku jauh dari resolusi yang aku inginkan. 2018 pun sama, kuikrarkan sederet resolusi yang ingin kucapai sebelum 2019, tapi sekali lagi Allah yang Maha Mengatur, mengingatkaku kembali pada firman-Nya:
“Allah sebaik-baik perencana. …” (QS. Al-Anfal: 30)
Lalu, apakah aku menyerah untuk menggapai semua resolusiku yang belum terlaksana di tahun-tahun sebelumnya? Tidak. Tentu, tidak. Aku akan tetap berusaha sekuat kemampuanku untuk merealisasikan mimpi-mimpi itu, hanya saja, instead of menulis semua semua mimpi-mimpi itu sebagai resolusi 2019, aku akan menyimpannya sendiri sebagai ‘proposal’ dalam doa-doa malamku.
Aku ingin melalui 2019 sesuai dengan arah takdir yang telah Allah tentukan untukku. Menjalani setiap harinya dengan maksimal untuk mengejar mimpi-mimpi yang belum tercapai tanpa harus merasa terengah-engah dan kecewa jika nantinya, takdir masih memberiku ‘pause’ sebelum aku mencapai garis finish.
2019, aku ingin menjadi lebih ikhlas dan tawakkal dengan ketentuan yang telah Allah gariskan untukku. It doesn’t necessarily mean kalau aku menyerah. Aku sama sekali tidak menyerah, I just want to teach myself to not be stressed over something that I can’t control. Nggak usah stres sama hal-hal yang ada di luar kontrol kita, contohnya: bertemu jodoh, menikah (het!). Sebab sejatinya, sudah jelas di terangkan dalam Al Quran, bahwa jodoh, umur, rezeki sudah Allah atur dengan sempurna untuk kita— "dan tidak akan mati anak adam kecuali telah sempurna rejekinya," (HR. Ibnu Majah).
So, 2019... let’s do the best and let Allah do the rest!