Fimela.com, Jakarta Merasa takut ketika berada di ruang kecil atau sempit, dinamakan Claustrophobia. Fobia situasional ini menyebabkan seseorang menjadi takut pada situasi dan tempat, padahal tidak ada bahaya nyata.
BACA JUGA
Advertisement
Peneliti menegaskan masa kecil atau pengalaman masa lalu, bisa menjadi alasan utama seseorang mengalami claustrophobia. Dengan pendapat yang muncul antara trauma masa kanak-kanak dan mekanisme bertahan hidup evolusi, riwayat kegugupan terutama di ruang kecil dan tertutup adalah indikator yang pasti yang mengarah ke claustrophobia.
Adapula beberapa penyebab umum claustrophobia adalah sebagai berikut, dilansir dari boldsky.
1. Amygdala
Bagian otak yang mengontrol tingkat kecemasanmu dikatakan berdampak pada perkembangan claustrophobia. Ukuran amigdala bervariasi pada seseorang yang berbeda, oleh karena itu, menyebabkan orang berperilaku berbeda jika terjadi gangguan kecemasan.
Sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui dampak ukuran amigdala menemukan bahwa, orang yang menderita gangguan panik ekstrem memiliki volume amigdala yang lebih kecil dibandingkan dengan yang lain yang tidak memiliki gangguan panik.
Advertisement
2. Keturunan
Penelitian yang dilakukan pada 2013, menunjukkan bahwa claustrophobia dapat diturunkan dari satu individu ke individu lainnya, dalam keluarga yang sama. Menyarankan bahwa, gangguan kecemasan dapat terjadi dalam keluarga. GPm6a, sebuah gen tunggal yang mengkodekan protein neuronal yang diatur oleh stres dapat menghasilkan pengembangan claustrofobia keturunan.
3. Trauma masa kanak-kanak
Para peneliti percaya bahwa penyebab paling umum dari claustrophobia adalah peristiwa tidak menguntungkan yang terjadi pada periode awal kehidupan seseorang. Trauma yang terjadi selama masa kanak-kanak dapat secara negatif melukai dan memengaruhi pikiran individu ke titik di mana ia tetap berkembang hingga dewasa.
Biasanya, pemicu terhubung ke semacam respons. Artinya, pemicu yang menyebabkan timbulnya serangan dapat dikaitkan dengan beberapa trauma masa kecil. Seperti, terjebak di ruang kecil atau ruangan gelap.
4. Persepsi ruang terdistorsi
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini tentang penyebab claustrophobia, para ilmuwan mengungkapkan bahwa orang yang menderita claustrophobia merasakan ruang secara berbeda. Otak merasakan ruang yang jauh dan dekat dengan cara yang berbeda, dengan neuron spesifik merespons objek di ruang yang berbeda.
Namun, penelitian ini mengungkapkan bahwa orang yang menderita claustrophobia tidak menganggap ruang dengan cara yang benar dan memandang setiap objek terlalu dekat dengan mereka. Persepsi individu tentang ruang menghasilkan mereka memiliki ruang lebih dekat daripada kurang.
5. Prepared phobia
Secara alami, otak manusia terstruktur dengan cara yang bereaksi terhadap pemicu yang bisa berbahaya. Mekanisme kelangsungan hidup evolusi telah menyebabkan otak manusia rentan terhadap bahaya lingkungan, memberikan manusia kemampuan untuk mengenali bahaya dan melarikan diri.
Persepsi umum otak untuk melihat ruang tertutup sebagai situasi berbahaya dapat mengakibatkan berkontribusi pada perkembangan claustrophobia.