Fimela.com, Jakarta Merasa takut ketika berada di ruang kecil atau sempit? Jika ya, bisa jadi sahabat Fimela salah satu orang yang mengidap claustrophobia.
Claustrophobia, merupakan Fobia situasional menyebabkan seseorang menjadi takut pada situasi dan tempat, padahal tidak ada bahaya nyata. Studi mengungkapkan bahwa 5-7% populasi dunia dipengaruhi oleh claustrophobia.
Tingkat keparahan fobia bervariasi dari satu orang ke orang lain, seperti orang mungkin mengalaminya di kamar kecil, keramaian sementara yang lain mungkin mengalaminya di toilet umum atau pintu putar.
Advertisement
BACA JUGA
Individu yang klaustrofobik dapat mengalami kecemasan, yang bisa ringan atau parah, bahkan menyebabkan serangan panik. Ini adalah salah satu fobia yang paling umum dan bukan gangguan panik.
Namun, fobia sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan. Dalam beberapa kasus, telah dilaporkan berkurang dengan waktu sedangkan sebagian besar kasus fobia membutuhkan terapi. Salah satu ketakutan paling umum yang terkait dengan claustrophobia adalah ruang magnetic resonance imaging (MRI).
Jenis-Jenis Claustrophobia rasa takut akan kurungan atau terperangkap dapat bervariasi sesuai dengan individu yang berbeda. Dalam beberapa claustrophobia dapat menjadi ketakutan akan tempat-tempat kecil, sedangkan untuk yang lain bisa menjadi ketakutan akan gerakan terbatas.
Advertisement
Jenis-jenis claustrophobia
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut jenis-jenis claustrophobia, dilansir dari boldsky.com.
1. Takut pada gerakan terbatas
Seseorang yang menderita claustrophobia dapat mengalami serangan-serangan kecemasan jika terjadi pembatasan gerakan. Itu tidak berarti bahwa orang itu ditangkap di tempat yang kecil tetapi sebaliknya, tidak ada gerakan, di mana orang itu tidak bisa bergerak.
Orang-orang dengan ketakutan akan pergerakan terbatas merasa tidak bisa naik roller coaster misalnya, karena mereka terikat pada kursi. Ini juga bisa terjadi di kerumunan, menunggu dalam barisan atau bahkan mengenakan gips untuk tulang yang patah.
2. Takut akan ruang kecil
Tempat yang tertutup atau sempit dapat menyebabkan orang tersebut merasa terperangkap. Seseorang yang menderita claustrophobia merasa sulit untuk tinggal di ruang kecil apa pun, seperti lift, ruang bawah tanah, mobil, kereta api, gua, pesawat terbang, terowongan, atau area ramai.
Orang-orang dengan ketakutan akan tempat-tempat kecil menolak tes pencitraan medis seperti pemindaian MRI, karena itu mengharuskan orang tersebut untuk tetap berada di ruang sempit untuk jangka waktu yang lebih lama.
3. Ketakutan mati lemas
Umumnya ditemukan pada seseorang yang menderita claustrophobia, perasaan kekurangan oksigen atau kesulitan untuk dapat menyebabkan berkembangnya rasa takut mati lemas pada seseorang.
Orang-orang yang merasa seperti mati lemas di tempat-tempat kecil cenderung melepas pakaian mereka selama serangan, karena itu membantu mereka bernafas lebih baik.