Curriculum Vitae atau biasanya dikenal sebagai CV atau resume merupakan rangkuman data seseorang berkaitan dengan identitas diri, prestasi, penghargaan, latar belakang, dan segala informasi rinci yang menunjukkan kualitas diri seseorang. Oleh karena itulah, CV biasanya dibuat semenarik mungkin untuk dapat dipertimbangkan dan akhirnya terpilih sebagai kandidat yang menjalankan suatu jenis pekerjaan yang ditugaskan.
Terkadang, ambisi seseorang untuk menempati suatu posisi membuat mereka menghalalkan segala cara agar bisa terpilih, salah satunya adalah dengan memberikan informasi yang tidak benar di dalam CV dan cenderung melebih-lebihkan. Tentu saja hal ini sangatlah tidak direkomendasikan. Ladies, prinsip dasar untuk melakukan pekerjaan apapun adalah kejujuran. Bila sesuatu sudah tidak diawali dengan kejujuran, tindakan selanjutnya pun belum tentu dapat dipertanggungjawabkan.
Dilangsir dari career-advice.monster.com , sebenarnya ada beberapa cara ‘halal’ dan berterima untuk membuat CV menarik tanpa harus memalsukan informasi didalamnya. Poin utama yang dilihat dari sebuat CV adalah kualifikasi seseorang yang meliputi riwayat pendidikan, prestasi dan penghargaan yang pernah diraih, pengalaman bekerja sebelumnya, dan keunggulan-keunggulan lain yang dimiliki oleh calon pegawai. Untuk membuat CV menarik tidak perlu dilebih-lebihkan, apalagi sampai cenderung mengada-ada. Cukup dengan menuliskan data dengan terstruktur, rapi, dan lengkap sudah membuat CV tersebut menarik dan patut dipertimbangkan.Tulislah informasi tersebut apa adanya, dan bila memiliki prestasi khusus cantumkan data penguat tersebut sedetil-detilnya agar dapat menjadi nilai plus bagi CV.
Advertisement
Kemudian, sertakan akun atau alamat yang menggunakan jejaring sosial, misalnya alamat email, LinkedIn, Twitter, BBM, dan sebagainya. Hal ini mungkin tampak sepele, namun hal inilah yang justru membuktikan bahwa seseorang tersebut aktif bersosialisasi, termasuk dalam komunikasi dunia maya. Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, informasi semacam ini akan sangat membantu. Mobilitas dan konektivitas akan menjadi nilai tambah bagi si pelamar kerja. Apalagi, sekarang ini penyampaian informasi dan pelatihan-pelatihan seringkali dilakukan secara online atau melalui grup di sosial media.
Keaktifan berpartisipasi kegiatan atau organisasi tertentu mungkin juga terdengar sepele namun justru dari sinilah para penguji menilai tingkat kepemimpinan dan tanggung jawab seseorang. Selain itu, pengalaman berorganisasi juga menunjukkan bahwa seseorang dapat mengatur waktu dengan baik, antara kesibukan belajar dan program organisasi. Tak hanya itu, kemampuan berorganisasi juga sangat terkait dengan kemampuan seseorang bersosialisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mereka yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dinilai dapat bekerja sama dengan baik dan memiliki solidaritas kerja tim yang tinggi saat benar-benar sudah bekerja nantinya. Nah, tidak rugi kan jika dulu pernah capek-capek menjadi aktivis. Manfaat besarnya akan sangat terasa ketika sudah memasuki dunia pekerjaan.
Oleh: -tys-
(vem/ver)