Anda pernah membayangkan rasanya kecanduan, Ladies? Kecanduan seperti perasaan sangat membutuhkan sesuatu tanpa tahu alasannya. Semakin Anda dituruti, semakin Anda mau lagi dan lagi; menyenangkan jika Anda bisa terus melakukannya, namun jika suatu saat Anda harus berhenti, nah di situlah sakitnya muncul.
Cinta memberikan efek mirip dengan kecanduan, Ladies. Terasa ketika Anda dan si dia sudah sama-sama saling cinta, Anda tak perlu banyak alasan untuk bisa bersamanya setiap saat. Menikmati kondisi apapun berdua karena yang Anda butuhkan memanglah dirinya.
Namun, apa jadinya ketika satu hari datang ketika Anda dan dia harus berpisah. Dia masih ada di sekitar Anda namun Anda sudah tak bisa lagi bersamanya seperti dulu. Dan ternyata nih Ladies, dia sudah move on pada orang lain.
Advertisement
Wah, ssh, jangan menangis, Ladies. Berat memang jika Anda rasakan ketika dia sudah bisa melupakan Anda; good for him, not for you. Anda mungkin akan menyalahkan diri sendiri yang terlambat move on, tapi tenanglah, sekarang adalah saatnya Anda mencari strategi untuk bisa segera menetralkan diri.
Sebagaimana disalir dari laman Rapidbreakuprecovery.com, Anda mungkin pada awalnya akan bermunculan banyak sekali asumsi-asumsi negatif yang tak jelas tentang dia, atau mungkin juga tentang pasangan barunya. Asumsi bahwa dia mungkin sudah berencana meninggalkan Anda untuk dia, atau ternyata Anda tahu pasangan barunya tak pantas untuk mantan Anda.
Wow, beginilah jadinya jika sudah sakit hati; tiba-tiba kemampuan untuk berpikir kritis akan muncul, Ladies. Oh, come on, Anda tahu bahwa semakin memikirkannya semakin membuat Anda teriris. It’s no use, Ladies, sebab meskipun asumsi Anda benar, mantan Anda memang tak pantas untuk Anda yang sangat setia; ada orang lain yang belum Anda temui yang lebih pantas mendapatkan Anda.
Selain itu, jangan sampai Anda terkalahkan oleh keinginan hati Anda yang tak terkontrol untuk menghubunginya lagi, entah dengan dalih agar Anda kembali menjalin silaturahmi atau untuk menunjukkan padanya bahwa Anda masih terbuka jika dia ingin kembali. Tapi Ladies, segera sadarkan dengan otak Anda bahwa waktunya masih kurang tepat; Anda masih terlalu rapuh.
Yang terakhir, fokuslah pada hikmah dan pelajaran yang Anda bisa ambil dari hubungan Anda. Anda bisa semakin mandiri, meski sedikit memaksakan diri. Anda juga bisa meluangkan lebih banyak waktu lagi untuk kegiatan lain yang bisa membawa Anda kepada impian Anda selama ini. Move on tak selalu berarti punya gebetan baru, tapi membuktikan bahwa sendiripun Anda bisa berkembang.
Dunia Anda belum berakhir, Ladies. Keep moving on.
Oleh: Kamilah
(vem/ver)