Seperti yang dikatakan seorang Dekan Northwestern College di Saint Paul, Paul Bradley, pada laman powertochange.com, komukasi adalah kunci sukses dalam proses penyesuaian diri, khususnya bagi para mahasiswa baru yang dihadapkan dengan berbagai jenis orang dan teman dari latar belakang yang beraneka ragam. Salah satu kasusnya adalah penyesuaian diri dengan teman sekamar kos atau seasrama.
Telah dikatakan pula bahwa pada kasus penyesuaian diri dengan roommates atau teman sekamar, komunikasi tidak boleh ditinggalkan demi menjaga kebersamaan dan kekompakan. Tak hanya berguna untuk itu saja, komunikasi yang baik juga dapat dijadikan media untuk sharing atau berbagi dan menemukan solusi jika muncul masalah atau perbedaan pendapat.
Seseorang yang terlahir kembar saja masih bisa memiliki pandangan dan sikap yang berbeda, bagaimana dengan orang yang benar-benar datang dari latar belakang yang berbeda. Bisa dibayangkan ‘kan, Ladies? Nah, untuk mengatasinya, disamping menjaga komunikasi, bersikap terbuka dan saling menghormati adalah tips selanjutnya. Untuk menghindari perseteruan yang mungkin muncul, sebaiknya buatlah kesepakatan di awal. Momen ini juga dapat dijadikan media untuk lebih mengenal teman kita, mengenai apa kebiasaan mereka, kesukaan mereka, apa yang mereka benci dan apa yang membuat mereka tidak nyaman. Saling berbagi dan jujur adalah keharusan agar kelak dalam proses penyesuaian tidak mengalami kendala atau kesalahpahaman tak berujung akibat ketidaktahuan masing-masing.
Advertisement
Bila perlu, buatlah jadwal khusus. Misalnya, jadwal piket membersihkan kamar setiap minggu secara bergantian, jadwal jalan-jalan khusus, jadwal nonton film bersama, dan jadwal pulang kampong secara bergantian agar kamar kos tidak kosong, dan jadwal lainnya.
Jika terjadi suatu masalah atau kesalahpahaman, jangan sungkan untuk memulai bertanya dan memulai komunikasi ya, Ladies. Sikap mengalah dan berani memulai pembicaraan bukan berarti bersalah kok, Ladies. Kadang seseorang hanya merasa terlalu gengsi untuk menanyakan sesuatu, mungkin karena takut dikira memulai masalah atau mencari-cari kesalahan ya, Ladies? Tapi, tanpa kesadaran memulai sharing untuk menemukan solusi, kapan bisa rukun dan kompak lagi nih, Ladies.
Tapi, dalam diskusi untuk menemukan solusi, sebisa mungkin hindarilah perdebatan. Perdebatan hanya akan berujung pada sikap saling menyalahkan dan merasa benar atas kepentingan masing-masing saja. Sebaiknya, sampaikan apa masalah yang mengganggu dan sampaikan juga ekspekstasi masing-masing. Kemudian, temukan jalan tengah yang adil dan tidak saling merugikan. Kalau setiap ujian ada jawabannya, setiap masalah pun pasti memiliki solusi. Setuju kah Ladies?
Jadi, tidak perlu khawatir dan takut lagi untuk menjalin kebersamaan bersama roommates yang berasal dari latar belakang yang benar-benar berbeda. Roommates bisa jadi sudah seperti saudara sendiri Ladies, yang tinggal bersama dan mengerti kelebihan serta kekurangan masing-masing.
Oleh: -rhm-
(vem/ver)