Ladies, tahukah Anda apa itu Spanish fly effect? Well, antusiasme banyak orang mengenai seks terkadang bisa menciptakan suatu penemuan yang mungkin dinilai tak biasa bagi sebagian orang lainnya, begitu juga yang menyangkut kasus Spanish fly effect ini.
Seperti yang terlansir dari laman io9.com, istilah Spanish fly pertama kali muncul pada komedi seks tahun 1980an. Zat perangsang hasrat seksual ini sendiri biasanya digunakan pada wanita dengan cara mencampurkannya kedalam minuman. Ternyata, keberadaan Spanish fly ini terbukti nyata adanya namun hanya bekerja pada kaum pria, dan juga sangat berbahaya.
Spanish fly itu sendiri adalah nama dari semacam spesies serangga Eropa pada umumnya lebih dikenal dengan nama meloid bettles atau blister beetle. Cantharidin adalah zat yang dikeluarkan oleh serangga jenis ini, dan zat ini jugalah yang menjadi alasan mengapa kemudian Spanish fly disebut-sebut dapat berfungsi sebagai perangsang hasrat seksual.
Advertisement
Faktanya, cantharidin adalah semacam zat beracun berbahaya yang dikeluarkan serangga ini ketika sedang terancam musuh. Ketika bercinta, serangga jantan akan membuahi telur serangga betina, namun tak semua sperma yang dikeluarkan penjantan akan diterima oleh si betina.
Oleh karena itu, sebagai penggantinya, si penjantan akan memberikan bonus berupa zat catharidin yang kemudian akan dipakai si betina untuk melapisi telurnya agar tetap aman dari para pemangsa. Nah, dari sinilah mungkin ide ini berasal mengenai zat catharidin yang bisa digunakan sebagai semacam rangsangan untuk berhubungan intim.
Ya, iritasi pada lapisan saluran kencing pria akibat penggunaan zat catharidin inilah yang disebut sebagian orang sebagai ereksi. Walaupun ereksi semacam ini terkesan tidak memberikan kenikmatan, namun hal itu tak mencegah banyak orang untuk tetap menggunakan catharidin sebagai rangsangan saat akan bercinta.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)