Beberapa asumsi atau anggapan telah dikemukakan terkait penyebab seseorang bisa menjadi seorang eksibisionis, namun tak ada satupun yang benar-benar meyakinkan. Hal itu dikarenakan akibat kasus atau latar belakang setiap penderita eksibisionis memang berbeda-beda.
Melansir dari minddisorders.com, para ahli sudah mengklasifikasikan tingkat keparahan eksibisionis menjadi beberapa bagian. Pertama adalah eksibisionis tingkat rendah. Eksibisionis tipe ini biasanya hanya berfantasi mempertontonkan organ seksualnya kepada orang asing.
Mereka jarang atau bahkan tidak pernah mempraktekannya secara langsung, dan biasanya hanya dengan berfantasi seperti itu mereka sudah bisa mencapai kepuasan.
Advertisement
Kedua adalah eksibisionis dengan level sedang. Gejalanya dapat ditandai dengan mulai seringnya mereka mempertontonkan organ seksualnya pada beberapa orang (biasanya 3 orang atau kurang) dan mereka sudah mulai sulit untuk mengontrol keinginannya tersebut.
Tipe selanjutnya adalah eksibisionis dengan tingkatan parah. Mereka biasanya sudah sering mempertontonkan organ seksualnya kepada lebih banyak orang melebihi eksibisionis level sedang.
Tingkatan yang lebih mengkhawatirkan setelah level parah untuk saat ini masih belum ditemukan karena hal tersebut harus menyertakan kehadiran beberapa penyakit yang tergolong paraphilia.
Karena eksibisionism adalah subkategori dari paraphilia itu sendiri, semakin parah gejala eksibisionis yang dialami semakin banyak pula komplikasi dari beberapa gangguan mental yang lain. Konsekuensi logisnya, semakin parah gejalanya juga akan semakin mengancam dan membahayakan hidup orang tersebut lho Ladies.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)