Sukses

Lifestyle

Fakta mengenai Nymphomania (2 dari 4)

Pada artikel lalu telah dibahas dua fakta tentang nymphomania. Masih diambil dari laman yang sama yaitu medinformeduc.blogspot.com, fakta ketiga mengenai nymphomania adalah kondisi otak yang dipercaya menjadi pemicu terjadinya gangguan hasrat seks.

Beberapa orang masih mempercayai bahwa otak kecil lah yang berperan penting menjadi penyebab timbulnya nymphomania. Otak kecil, yang terletak dibelakang telinga bagian bawah, dipercaya yang mengatur saraf-saraf yang berhubungan dengan nafsu seks seseorang.

Ditambakan lagi masih dari laman yang sama, semakin besar ukuran kepala bagian belakang seseorang menandakan bahwa orang tersebut juga memiliki hasrat seks yang besar.

Namun, beberapa ilmuwan menyanggah pernyataan tersebut dengan mengatakan bahwa besar kecilnya ukuran tengkorak manusia tidak menentukan besar kecilnya ukuran otak yang dimiliki.

Hal selanjutnya adalah istilah nymphomania sudah tidak digunakan dalam ilmu kesehatan. Ini disebabkan menurut beberapa ahli, tidak ada yang dapat menentukan apakah seseorang dapat dinyatakan menderita nymphomania.

Lagipula, tidak ada juga standard atau kriteria khusus untuk menentukan apakah hasrat seksual seseorang dinilai sudah melampaui batas atau berlebihan. Istilah yang sekarang lebih sering digunakan mengacu kepada tingginya hasrat seksual yang dimiliki seseorang adalah hiperseksual.

Berkebalikan dari semua hal tersebut, istilah nymphomania masih bisa kita temukan di dalam kamus yang diartikan sebagai ‘wanita yang terangsang’.

Perlu dibedakan ketika mengartikan nympho dan wanita tuna susila, karena memang keduanya berbeda. Nympho lebih mengacu kepada ketidaknormalan hasrat seks, sementara wanita tuna susila ini mengacu kepada wanita dengan martabat seksual yang rendah.

 

Oleh: Ardisa Lestrari

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading