Ladies, apa yang anda bayangkan apabila sebuah kota atau bangsa kekurangan populasi wanita? Ternyata hal tersebut pernah terjadi pada masa kependudukan Roma kuno. Penyebab dari fenomena ini bukanlah akibat banyaknya angka kematian remaja masa itu, melainkan akibat pembunuhan yang dilakukan pada bayi-bayi perempuan yang baru lahir.
Terlansir dari laman altpenis.com, hukum Romulus menetapkan bahwa hanya anak lelaki dan anak perempuan pertama yang boleh dirawat dan dibesarkan. Selain anak lelaki dan anak sulung perempuan, bayi yang baru lahir biasanya akan dibiarkan mati akibat kelaparan atau dilemparkan dari tebing.
Hal ini mungkin yang menjadi penyebab kejatuhan bangsa Roma, kontras dengan mayoritas pendapat mengenai penyebab jatuhnya bangsa Roma yang diakibatkan penghancuran oleh orang barbar. Kurangnya perempuan ini menyebabkan bangsa Roma pelan-pelan hancur karena kekurangan penduduk.
Advertisement
Berbicara mengenai seks zaman kuno, sering atau tidaknya seseorang melakukan hubungan seks bergantung pada jumlah kekayaan yang dimilikinya. Namun sebaliknya, monogami ternyata merupakan sebuah norma yang sangat dijunjung tinggi pada era Yunani dan Roma kuno.
Tetapi, monogami yang dimaksud bukan monogamy yang berdasar atas rasa cinta dan kesetiaan, lho. Pernikahan monogamy masa itu lebih mengarah kepada semacam bisnis produksi anak-anak laki-laki.
Bahkan bila rumah pasangan suami istri berukuran cukup besar, mereka tidak akan tidur bersama di dalam satu kamar. Di Sparta, pasangan suami istri bahkan tidak tidur di dalam lingkungan desa yang sama.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)