Walaupun pada dasarnya pernikahan pada zaman Yunani kuno adalah mengenai tinggal bersama, ada upacara kecil yang dilakukan selama beberapa hari sebagai tanda penghormatan bahwa hak sepenuhnya seorang gadis telah berpindah tangan kepada suaminya.
Menurut angelfire.com, pertama-taman para gadis akan dimandikan oleh saudara perempuan mereka. Kemudian, mereka juga diharuskan untuk mengenakan gaun berwarna putih karena warna putih dianggap sebagai warna yang paling cocok dipakai untuk memperingati upacara keagamaan.
Selain itu mereka juga diharuskan untuk mengenakan semacam mahkota dan membawa buah delima atau buah apapun yang berbiji banyak, karena buah berbiji banyak adalah lambang kesuburan manusia dan alam.
Advertisement
Pernikahan adalah mengenai pengorbanan dan ayah mempelai perempuan pun akan mempersembahkan sesaji berupa mainan anak gadisnya ketika masih kecil yang kesemuanya itu ditujukan untuk Dewi Artemis. Hari berikutnya adalah pesta makanan bagi seluruh keluarga mempelai.
Mempelai lelaki dan perempuan kemudian akan diantar atau diiring menuju rumah mempelai lelaki. Kedua mempelai dan seluruh keluarga kemudian akan bersujud di depan pintu mempelai lelaki sebagai tanda bahwa rumah tersebut juga sudah menjadi rumah bagi mempelai perempuan.
Mempelai wanita yang baru saja menikah baru akan menyandang status penuhnya dalam rumah tangga setelah melahirkan anak pertama. Wanita pada zaman Yunani kuno tidak terlalu dihargai dan memiliki kuasa atau pengaruh tertentu sampai akhirnya mereka melahirkan anak pertamanya.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)