Pria mana sih yang tidak suka ejakulasi? Memang, ejakulasi sepertinya adalah hal yang dikejar dalam aktivitas seksual dengan pasangan. Namun, tidak begitu halnya dengan kepercayaan filosofis Timur kuno lho, Ladies.
Lebih spesifik lagi, adalah ajaran Tao yang mempercayai bahwa terdapat pelepasan energi kehidupan ketika seorang lelaki mengeluarkan cairan semen ketika berejakulasi. Karena itulah, banyak lelaki di Asia Timur yang mati-matian menahan ejakulasi mereka agar energi kehidupannya tidak berkurang. Namun, adakah teori yang membuktikan kebenaran anggapan ini?
Terkait dengan hal tersebut, askmen.com juga menyatakan bahwa rata-rata pria memang merasa mengantuk dan lemas selepas berejakulasi ketika bercinta. Pada permukaannya, mitos ini kelihatannya logis ya, Ladies. Namun sebenarnya, hal ini dilatarbelakangi oleh suatu senyawa proslactin yang dilepaskan ketika berejakulasi, yang merupakan jenis senyawa pembuat badan rileks dan mengantuk. Mungkin, hal inilah yang menimbulkan kesan seorang lelaki kehilangan energi kehidupan seusai bercinta.
Advertisement
Mitos ini juga mempercayai bahwa hormon testosteron pria akan berkurang seiring dengan keluarnya cairan ejakulasinya. Padahal, menurut penelitian, hormon testosteron pria justru akan lebih meningkat setelah beraktivitas seksual. Telah dibuktikan juga bahwa setelah tiga bulan absen dari aktivitas seksual, kadar testosteron pria akan turun hingga mencapai level testosteron seorang anak kecil.
Kesimpulannya nih Ladies, tidak ada teori yang bisa membuktikan secara pasti kebenaran akan teori ini. Satu-satunya hal yang bisa dibuktikan adalah, detak jantung dan performa seseorang memang dapat terpengaruh hingga dua jam seusai seks.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)