Hampir tidak ada budaya yang tidak memberikan perhatian khusus pada masalah seksualitas. Mulai dari gaya bercinta, aturan dalam berhubungan seks, masalah menstruasi, sampai dengan standar bentuk organ intim yang ideal. Masyarakat Hawaii tradisional pun tidak luput dalam memberikan perhatiannya berkaitan dengan hal yang terakhir disebutkan tadi.
Ladies, jika Anda terlahir di dalam komunitas masyarakat tradisional Hawaii, mungkin bentuk organ intim Anda tidaklah seperti yang Anda lihat sekarang ini. Dilansir dalam hawaii.edu, masyarakat kuno Hawaii punya cara unik dalam ‘membentuk’ vulva serang perempuan hingga mencapai standar yang diinginkan.
Proses pembentukan ini dimulai sejak perempuan masih bayi. Ketika itu, seorang ibu akan memuncratkan sebagian air susunya ke dalam organ genital anak perempuannya, kemudian ia akan menutup labia atau bibir Miss. V si anak sehingga ASI tersebut tertahan di dalamnya. Selain itu, sang ibu juga akan menggosok gundukan bagian atas organ intim bayi perempuan tersebut dengan minyak “kukui” atau candlenut oil, dan menekannya dengan telapak tangan hingga datar. Sehingga, area tersebut tidak akan tampak menonjol.
Advertisement
Proses pembentukan ini dilakukan hingga labia si anak perempuan tidak lagi tampak terpisah. Di antara penduduk pulau Marquesas, tradisi yang serupa juga dilaksanakan, namun terdapat sedikit penambahan lain. Dalam tradisi itu, labia minora seorang anak perempuan akan ditarik-tarik, untuk membuatnya lebih panjang.
Berbagai tradisi tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mempercantik dan menyehatkan penampilan organ intim si anak. Hmm, ternyata selain wajah, organ intim pun perlu tampil cantik ya, Ladies.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)