Hampir semua lelaki di seluruh penjuru dunia pasti menyisihkan perhatian lebih untuk seksualitas dan organ intim mereka ya, Ladies. Ada-ada saja tradisi unik di berbagai kebudayaan khusus menyangkut bagian tubuh yang satu ini. Di kepulauan Hawaiian kuno, Anda juga akan menjumpai sebuah tradisi mirip dengan khitan yang sangat unik. Bedanya, jika khitan yang biasa Anda temui adalah pelepasan kulit kulup atau penutup kepala Mr. P dari tempatnya, di Hawaii, kulit ini tidak dilepas, melainkan dibuatkan sebuah celah.
Melansir ulang dari hawaii.edu, ritual ini dilakukan sejak kelahiran si bayi laki-laki. Kepala kemaluan bayi akan ditiup oleh nenek atau bibinya, dan hal ini akan terus dilakukan hingga ia bisa memancarkan urin secara melengkung, kemudian proses ini akan berkurang menjadi 2-3 kali seminggu hingga si anak lelaki mencapai usia 6 atau 7 tahun.
Proses ini dilakukan sebagai persiapan, agar kulit kulup lebih mengendur dan mengembang, sehingga bisa lebih mudah terpisah dengan kepala kemaluan. Jadi, ketika anak siap untuk dibuatkan torehan di organ kelaminnya, kulit kulup tersebut bisa lebih mudah dan lebih cepat membelah.
Advertisement
Peniupan Mr.P sejak bayi dipercaya akan menjamin kesehatan dan keefisienan hubungan intim si lelaki nantinya. Sedangkan, masyarakat tradisional Hawaii juga menyatakan bahwa pembelahan Mr.P ini akan membuatnya menjadi lebih cantik dan menganggapnya sebagai bentuk cinta dan kasih sayang dari keluarga kepada sang anak. Jadi Ladies, jangan kaget jika suatu saat Anda berpergian ke Hawaii, dan mendapati bentuk organ kelamin pria yang berbeda dengan lelaki di daerah asal Anda.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)