Judul dari artikel ini mungkin membangkitkan beberapa pertanyaan dan perdebatan. Bagi para santri di beberapa pondok pesantren, memijit ustad mereka dengan alasan bahwa ustad tersebut sedang sakit atau badannya tengah pegal-pegal adalah suatu hal yang biasa dilakukan. Tidak ada yang harus diwaspadai dari hal ini.
Namun, anggapan seperti ini sepertinya akan terhapuskan dengan cerita yang dimuat dalam murtadinkafirun.forumotion.net ini. Di dalam laman online yang satu ini diceritakan bahwa terdapat seorang ustad dari salah satu pondok pesantren di daerah Banten tega melakukan tindakan asusila kepada santri-santrinya.
Cerita ini, seperti yang diceritakan dalam lensaindonesia.com, berawal dari permintaan sang ustad yang berinisial MI ini agar dirinya dipijat oleh salah satu santrinya yang berinisial MS. MI mengaku bahwa dirinya merasa bahwa dirinya sakit dan rasa sakitnya ini bisa sembuh dengan dipijat. MS yang masih berusia SMP tidak curiga dengan permintaan ustadnya tersebut dan dengan patuh masuk ke kamar sang ustad.
Advertisement
Di dalam kamar, keadaan yang ganjil mulai terjadi. MI meminta MS membuka semua baju yang dikenakannya beserta celana dan juga pakaian dalamnya. Setelah permintaannya terpaksa dipenuhi oleh MS, MI kemudian memulai menyodomi santrinya yang satu ini. Dikarenakan tidak berani menolak, MS terpaksa membiarkan hal tersebut terjadi. Hal seperti ini juga terjadi pada salah satu santri lainnya yang memiliki inisial NN. Modus operandinya pun serupa dengan apa yang terjadi pada MS.
Kasus ini kemudian terungkap setelah MS tidak tahan dengan sakit yang dialaminya pada bagian dubur. Ia kemudian menceritakan apa yang ia alami pada orang tuanya yang kemudian meneruskan laporannya ke pihak yang berwenang.
Oleh: Meilia Hardianti
(vem/riz)