Ladies, Anda pasti sudah bisa menebak apa isi artikel ini nantinya. Artikel ini akan membahas sebuah temuan cinta terlarang yang muncul di kalangan pesantren perempuan. Anda bisa mengakses skripsi tersebut dalam lib.unnes.ac.id.
Bisa dikatakan bahwa praktik cinta terlarang dalam pesantren adalah sebuah ironi. Menurut skripsi tersebut, para orang tua mengirim putra-putri mereka ke dalam sebuah pesantren agar mereka memiliki kebaikan dan mampu menaati ajaran Islam secara penuh.
Namun, sayangnya, lingkungan di mana para santri perempuan hanya bertemu dengan santri perempuan membuat benih cinta terlarang tumbuh, seperti halnya yang terjadi pada kalangan santri lelaki.
Advertisement
Penelitian dilakukan di daerah Kudus, Jawa Tengah. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth interview), observasi, dan dokumentasi, yang dilakukan pada santriwati, andministrator, dan orang tua santri.
Penelitian ini menunjukkan beberapa hal yang berkaitan dengan karakteristik cinta terlarang itu. Setelah diteliti, ternyata aturan pembagian kamar di pesantren memiliki kontrobusi dalam perkembangan lesbianism.
Para santri yang mengaku lesbian kemudian bercerita bahwa mereka yang lesbian cenderung lebih suka berdua dalam banyak aktivitas. Selain itu, rasa cemburu berlebihan juga merupakan sebuah indikasi. Karakteristik yang paling menonjol adalah ketika di malam hari mereka tidur berdua dan berbagi selimut, serta mereka saling mengirimkan surat dalam berkomunikasi intim.
Menarik sekali, Ladies. Tanggapannya dong, Kalau cuma membaca saja kan sayang kalau pemikiran Anda tidak tersampaikan?
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/riz)