Ladies, akhir-akhir ini ada banyak sekali artis yang dianggap tidak senonoh karena goyangannya, dan juga karena memiliki lagu yang dianggap mengandung unsur seks. Lagu “Buka Dikit Jos!” yang awalnya sering diputar di program televisi lokal, sekarang jarang terdengar dengungan liriknya.
Kemanakah lagu-lagu itu? Mengapa tidak lagi boleh diputar?
Ternyata Ladies, lagu-lagu dengan lirik nakal bisa mempengaruhi emosi dan perilaku seseorang. Ada banyak penelitian yang mendalami telaah konten lagu-lagu pop berbahasa Inggris, dan juga mengkonfirmasi efek lagu-lagu tersebut.
Advertisement
Setidaknya, ada 297 lagu popular berbahasa Inggris yang dilansir mengandung konten seksual secara exmplisit. Tidak tangging-tanggung, Ladies, lagu-lagu tersebut mengandung sexual content dari awal hingga akhir lagu.
Menurut sebuah penelitian, dilansir dari deseretnews.com, music yang didengarkan sehari-hari tidak hanya mampu mengubah mood atau suasana hati kita, melainkan pula cara pandang. Penelitian ini dilakukan di tahun 1994, dan hingga saat ini masih banyak penelitian yang mengkonfirmasi hasil yang serupa.
Kemudian, di tahun 2009, ada sebuah penelitian yang berjudul Exposure to Sexual Lyrics and Sexual Experience Among Urban Adolescent. Penelitian yang diikuti 711 peserta itu mengkonfirmasi bahwa mereka yang mendapatkan exposure lagu dengan konten nakal selama 14.7 jam setiap minggu aktif secara seksual dua kali lebih besar.
Nah, itu dia alasan mengapa lagu-lagu nakal dilarang tayang, demikian pula dengan penyanyinya. Bagaimana pendapat Anda, Ladies?
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/riz)