Banyak cara dilakukan oleh manusia untuk mengetahui apa yang menjadi misteri di alam semesta ini. Mulai dari meramal dengan menggunakan kartu tarot, posisi bintang, serta numerologi. Di tanah Jawa pun terdapat primbon Jawa kuno yang sudah digunakan masyarakat Jawa sejak lama.
Seperti yang dilangsir dari situs peramaltarot.com, primbon memiliki arti kumpulan atau simpanan petuah dan bimbingan hidup dari para leluhur untuk kehidupan generasi selanjutnya. Dengan kata lain, primbon adalah pedoman hidup yang dibuat para leluhur untuk kesejahteraan umat manusia.
Primbon Jawa kuno diciptakan pada jaman pemerintahan Sultan Agung Mataram yang membuatnya berdasarkan kalender Jawa. Kalender Jawa memiliki 12 bulan yang sama dengan kalender Hijriyah, 7 hari yang sama seperti kalender masehi, dan 5 hari pasaran yaitu Kliwon, Wage, Pon, Pahing, Legi.
Advertisement
Hampir sama dengan ramalan numerologi di negara Barat, ramalan primbon Jawa kuno juga menggunakan perhitungan hari. Setiap hari memiliki nilai atau neptu yang berbeda yang dapat memberikan arti yang berbeda untuk setiap perhitungan yang diinginkan.
Primbon Jawa kuno biasanya digunakan untuk mengetahui sifat manusia, kecocokan jodoh, hari baik untuk menikah, hari baik untuk pindah rumah, hingga hari naas. Sebagian besar masyarakat Jawa masih menggunakan ramalan primbon Jawa kuno ini dalam kehidupan sehari-hari.
Percaya atau tidak percaya semuanya kembali pada pribadi masing-masing. Namun, dilangsir dari laman tigamenit.com, peninggalan dari leluhur ini harus tetap dijaga sebagai warisan budaya untuk generasi penerus bangsa.
Oleh: Lies Nureni
(vem/ver)