Ladies, ada perbedaan mendasar mengenai jenis kelamin dan gender. Menurut www.apa.org, jenis kelamin sudah ditentukan saat kita lahir, hal ini berhubungan dengan status biologis apakah kita terlahir dengan jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Jenis kelamin juga berhubungan dengan keadaan secara fisik seperti kromosom, hormon, dan organ anatomi internal dan eksternal.
Sedangkan gender mengacu pada aturan yang ditentukan oleh lingkungan sosial, kebiasaan, kegiatan, dan hal – hal yang menurut masyarakat sesuai untuk seorang pria atau wanita. Bentukan gender mempengaruhi cara orang bersikap, berinteraksi dan berfikir tentang jati diri mereka masing-masing.
Karenanya, jika pengertian jenis kelamin pasti sama di berbagai tempat, tapi tidak demikian halnya dengan gender. Dan dari sinilah awal keributan tentang transgender bermula.
Advertisement
Transgender adalah istilah umum yang digunakan untuk orang-orang yang memiliki identitas gender, pengekspresian gender, dan perilaku yang tidak sesuai dengan bentuk lahir mereka, biasanya untuk hal–hal yang berkaitan dengan seksualitas.
Identitas 'transgender' digunakan untuk seseorang yang dalam perasaan internalnya tidak sesuai dengan bentuk lahirnya atau bentuk fisiknya, semisal seseorang yang memiliki tubuh pria namun dengan jiwa wanita terjebak di dalamnya atau sebaliknya.
Ekspresi gender mengacu pada cara seseorang berekspresi dan berkomunikasi. Sedangkan identitas gender mengacu pada cara berkomunikasi seseorang dengan orang lain mengenai ekspresi gender melalui perilaku, gaya rambut, suara atau karakteristik tubuh.
Ladies, kata “trans” sering digunakan untuk menyingkat istilah transgender. Meski penggunaan istilah transgender sudah dianggap lebih positif, tidak semua orang yang berperilaku 'gender-nonconforming', yakni mereka yang berperilaku tidak sesuai dengan gendernya, mau mengakui dirinya seorang transgender.
Terus terjadi perubahan dalam pembahasan Transgender di dalam kalangan budaya modern, akademisi, dan ilmu pengetahuan. Hal ini terjadi antara lain karena munculnya kesadaran baru, tumbuhnya budaya keterbukaan dan pengetahuan yang juga berkembang terkait pengalaman dan pemahaman tentang perilaku 'conforming dan non-conforming' atas gender.
Oleh: Aulia
(vem/riz)