Kejahatan seksual memang lebih banyak terjadi di kota-kota besar, Ladies. Untuk itu, bagi Anda yang sedang hidup di kota-kota besar seperti ibukota, kewaspadaan amat penting untuk Anda ketika bepergian sendirian tanpa teman laki-laki yang dapat dipercaya. Apalagi, yang lebih mengkhawatirkan adalah adanya para penjahat seksual ini bukan hanya penjahat yang baru beraksi, namun juga penjahat residivis, lho.
Eh, tapi apa benar jika para penjahat seksual selalu menjadi residivis?
Seperti yang telah dibahas pada scientificamerican.com, bahwa ternyata anggapan jika penjahat seksual akan cenderung menjadi residivis, tidak sepenuhnya benar lho, Ladies. Sebetulnya, hal ini terjadi karena ekspos media terhadap suatu kasus kejahatan seksual yang akhirnya menyetir cara pandang masyarakat bahwa sekali menjadi penjahat seksual, seseorang akan mengulangi perbuatan yang sama kejinya di kemudian hari jika sampai bebas.
Advertisement
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh R. Karl Hanson dan Kelly E. Morton-Bourgon dari Public Safety Kanada, hanya ada sekitar 14 persen dari para pelaku tindak kejahatan seksual yang mengulangi lagi perbuatannya dalam kurun waktu 5 sampai 6 tahun setelah berakhirnya masa hukuman mereka, dan 24 persen dalam kurun waktu 15 tahun. Jadi, tidak semua pelaku tindak kejahatan seksual tidak bisa bertobat dan tidak mengulangi kejahatannya.
Everyone’s basically good at heart, Ladies. Apalagi dengan adanya fakta penelitian ini, masyarakat tidak bisa lantas men-generalisasikan bahwa semua orang jahat seperti penjahat seksual akan selamanya menjadi penjahat seksual.
Oleh: Mazhi
(vem/riz)