Hai Ladies, seperti yang telah dibahas di artikel sebelumnya pernikahan adat Sunda terdiri dari dua bagian yaitu pra pernikahan dan upacara setelah akad nikah. Jika di artikel sebelumnya kita sudah sedikit membahas upacara pra nikah, kini kita coba membahas upacara setelah akad nikah.
Upacara setelah akad nikah terdiri dari Sawer pengantin, nincak endog, meuleum harupat, buka pintu, melepaskan sepasang burung merpati, huap lingkung, pabetot bakakak, dan numbas. Sawer merupakan upacara memberi nasihat kepada kedua mempelai yang dilaksanakan setelah acara akad nikah. Melambangkan mempelai beserta keluarga berbagi rejeki dan kebahagiaan. Kedua orang tua menyawer mempelai dengan diiringi kidung sawer.
Pada upacara meuleum harupat mempelai pria memegang batang harupat, pengantin wanita membakar dengan lilin sampai menyala. Harupat yang sudah menyala kemudian di masukan ke dalam kendi yang di pegang mempelai wanita, diangkat kembali dan dipatahkan lalu di buang jauh jauh. Melambangkan nasihat kepada kedua mempelai untuk senantiasa bersama dalam memecahkan persoalan dalam rumah tangga. Selesai meuleum harupat, dilaksanakan upacara buka pintu.
Advertisement
Upacara selanjutnya adalah nincak endog, ngaleupas japati, huap lingkung, pabetot bakakak (menarik ayam bakar), numbas. Tidak jauh berbeda dengan upacara adat Jawa bukan Ladies? Makna yang diambil dari tiap upacara juga sejatinya tidak jauh berbeda dengan upacara adat Jawa, hanya pembedaan dalam istilah saja yang membuatnya berbeda.
Oleh Agatha Adventina K.
(vem/ver)