Ladies, anda tentu tidak asing dengan ritual pernikahan adat Solo dengan rangkaian yang panjang dan rumit tersebut. Anda mungkin juga tidak asing dengan busana pengantin yang dikenakan oleh kedua mempelai, bukan? Tahukah anda bahwa lukisan batik di baju yang dikenakan oleh sang pengantin memiliki makna tersendiri? Yuk Simak berikut ulasannya yang disadur dari fikasan.blogspot.com.
Biasanya, dalam pernikahan adat Solo, kedua mempelai menggunakan kain dodot, yakni kain khusus sepanjang 4-5 meter yang dihiasi taburan emas di atasnya. Kain ini biasanya berwarna hijau dengan motif- motif aneka satwa dan tumbuhan.
Sebagai tambahan, seperti disebut dalam laman chandrarini.com, di atas permukaannya bisa ditemukan motif gambar burung garuda yang bermakna kedudukan raja yang tinggi. Kemudian, ada pula gambar kura-kura dan ular yang merupakan perlambang air dan dunia bawah (bumi). Baju pengantin ini semakin dipercantik dengan gambar burung, sebagai simbol bahwa manusia sejatinya akan kembali pada yang Kuasa.
Advertisement
Ayam jantan yang merupakan simbol keberanian, gunung yang merupakan simbol tempat bersemayamnya para dewa, dan gajah yang merupakan simbol kendaraan raja juga menghiasi busana pengantin adat Solo. Tak lupa juga lukisan harimau sebagai perlambang kewibawaan dan kawung 9 sebagai perlambang simbol kesucian dan umur panjang. Secara keseluruhan, motif Alas-Alasan (hutan) ini sebagai simbol tentang kehidupan yang Gemah Ripah Loh Jinawi (Makmur sentosa).
Sangat menarik ya ladies? Ternyata dalam setiap detil pakaian pengantin adat Solo memiliki makna yang begitu dalam. Bagaimana dengan pakaian adat di daerah anda?
Oleh : Clara Marhaendra Wijaya
(vem/ver)