Ladies, pernikahan atau sering pula disebut dengan perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan setiap orang. Dijelaskan pada situs hadisukirno.com, ternyata masyarakat Jawa memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan upacara tersebut,seperti halnya pada pernikahan adat Solo.
Tahapan-tahapan upacara pernikahan adat Solo tersebut memiliki simbol-simbol dalam setiap sessionnya, atau biasa disebut sebagai makna yang terkandung dalam tiap tahapan. Seperti halnya dijelaskan pada situs ngunduhmantu.com, berikut ini ada tahap pembebasan pada upacara adat Solo, di antaranya:
1. Congkog
Pihak laki-laki mengirimkan seseorang sebagai perwakilan untuk menanyakan dan mencari informasi tentang kondisi dan situasi calon besan yang puterinya akan dilamar. Hal ini untuk mengetahui status calon mempelai perempuan, apakah masih sendiri atau ada pihak yang mengikat, selain itu juga untuk memastikan status calon mempelai perempuan, masih sendiri atau sudah ada pihak yang mengikat.
Advertisement
2. Salar
Setelah melakukan congkog, pihak laki-laki mengirimkan utusan lagi, baik utusan yang pertama pada acara congkok atau orang lain. Pada acara ini, jawaban pada acara Congkok akan ditanyakan dan harus dijawab oleh pihak perempuan. Atau bisa juga membahas informasi yang didapat dari acara Congkog.
3.Nontoni
Setelah keluarga atau orangtua calon mempelai perempuan memberikan jawaban persetujuan, maka keluarga beserta calon mempelai pria datang berkunjung ke rumah calon mempelai wanita. Kesempatan ini di pergunakan oleh masing masing orang tua untuk menilai kepribadian calon menantu.
4.Panembang
Setelah melakukan congkog, Salar dan Nontoni, maka orangtua calon mempelai pria mengirim utusan untuk datang melamar. Sekaligus menentukan tanggal dan hari pernikahan.
Nah, itulah beberapa tahapan pembebasan pada upcara adat Solo. Untuk selanjutnya ada tahapan ikatan yang akan diulas pada pada artikel berikutnya.
Oleh : Ismaya Indri Astuti
(vem/ver)