Apa Kata Islam Tentang Pendidikan Seks? (part 2)

Mengenai kurikulum yang dimaksud dalam pendidikan seks menurut Islam, haruslah ada kesesuaian antara materi yang akan diberikan dengan usia si anak. Karena apabila terjadi kesalahan dalam penyampaian materi maka yang terjadi justru dampak yang negatif.

Menurut ustad Taqiyyudin, sebagaimana dilansir dari situs cumbokniwa.blogspot.com, pengajaran tentang materi hubungan seks pada anak yang masih dini justru hanya akan mengakibatkan anak terangsang secara seksual yang akhirnya menimbulkan rasa penasaran bagi anak. Wah gawat kan!

Maka dari itu, untuk anak yang masih tergolong dini, pendidikan seks yang terbaik adalah pendidikan tentang moral yang berhubungan dengan seks. Hal ini bertujuan untuk membangun dasar pengetahuan tentang bagaimana bertingkah laku yang benar terhadap lawan jenis.

Oleh karena itu dalil-dalil tentang seks yang lebih masyhur, adalah dalil tentang moral atau hukum yang berkaitan dengan seks, bukan dalil tentang bagaimana tata cara melakukan hubungan seks yang benar.

Dalil-dalil yang bisa digunakan salah satunya adalah tentang bagaimana menjaga perilaku dengan lawan jenis yang terdapat pada surat an-Nur ayat 32: “Katakanlah kepada 0rang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.”
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak daripadanya (pakaian luarnya). Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.

Selain itu juga terdapat dalil dari hadits tentang tindakan preventif lainnya yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi “Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat (berduaan) dengan wanita (bukan mahram) kecuali pihak ketiganya adalah setan.”

Pemaknaan mengenai dua dalil ini terhadap pendidikan seks, akan anda dapatkan secara rinci pada artikel selanjutnya.

Oleh: Muhammad hilmy