Sukses

Lifestyle

Macam-Macam Tradisi Pengambilan Keperawanan (II)

Keperawanan mungkin adalah salah satu isu tertua dalam peradaban manusia. Di berbagai belahan dunia, ada saja tindakan yang diambil masyarakat untuk menghadapinya, tergantung dari budaya dan kepercayaan yang mereka anut. Melanjutkan artikel sebelumnya, kita akan melongok bagaimana masyarakat Hawaii dan Rusia melakukan ritual pengambilan keperawanan seorang gadis yang dilansir dari fibri.de.

Masyarakat Hawaii terdiri dari banyak keluarga, dan mereka diakui masuk dalam lingkaran keturunan keluarga kerajaan karena hubungan darah yang mengalir kental. Nah, karena itulah Ladies, keperawanan seorang gadis akan terus dijaga ketat hingga ia mencapai usia yang matang dan siap menikah. Kemudian, ketika gadis tersebut telah dipinang seseorang untuk dijadikan istri, pihak keluarga akan membawanya kepada kepala suku yang akan melepas “segelnya”.

Ada ungkapan terkenal, 'Na ke ali'i e moe mua', yang artinya kurang lebih ‘kepala suku-lah yang akan tidur bersamanya untuk pertama kali’. Setelah ritual tersebut, sang gadis akan bebas untuk menikah. Jika gadis tersebut ternyata hamil atas penyatuannya dengan sang kepala suku, maka sang suami justru akan merasa sangat bangga lho, Ladies, karena bayi tersebut merupakan keturunan dari sang Ali’I, atau kepala suku.

Lain lagi di Russia pada zaman abad ke delapan, di mana tidak ada kewajiban bagi seorang gadis untuk mempertahankan keperawanannya. Namun, jika ternyata ketika akan menikah ia masih perawan, maka penyihir desa akan mengambil keperawanannya sebelum hari pernikahan. Ritual ini dinamakan “Girl’s Bath” atau memandikan gadis. Wah Ladies, memang, lain negara lain pula budayanya, ya?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading