Ladies, mungkin anda tidak akan percaya dengan adanya berita bahwa di pesantren telah terjadi pelecehan seksual. Sebab, bagaimana bisa pesantren yang diagung-agungkan sebagai tempat untuk menggali ilmu agama malah membiarkan adanya kejadian yang tidak bermoral ini. Sementara itu, beberapa kasus pelecahan seksual di pesantren telah berhasil membuat masyarakat sekitar heboh.
Dikutip dari laman www.republika.co.id, pelaku pelecehan seksual tersebut justru pengurus pesantren di Pondok Aren Tangerang yang seharusnya membimbing para santrinya ke jalan yang sesual kaidah agama. Sedangkan korbannya merupakan seorang santriwati yang masih berusia 15 tahun yang melaporkan pelaku atau pemilik pesantren tersebut dengan pengakuan bahwa pelaku masuk ke kamar korban lalu melucuti pakaian serta melakukan tindakan amoral di kala korban sedang terlelap tidur.
Tidak hanya itu, laman tnol.co.id juga mengungkap kisah pencabulan di pesantren yang dilakukan oleh sang pemimpin dalam pesantren tersebut terhadap 29 santrinya. Korban pelecehan seksual tersebut mengakibatkan munculnya trauma dalam diri para korbannya.
Advertisement
Seperti biasa, pelaku bermodus minta untuk dipijat. Sebagai seorang santri, korbanpun sungkan menolaknya. Karena jika korban menolak, sang guru langsung melancarkan doktrin bahwa ia akan dimusuhi semua wali yang ada di langit dan di bumi. Namun apa mau dikata bahwa niat buruk pelaku tidak dapat dielak oleh korban sehingga kejadian amoral tersebut terulang lagi.
Ladies, kalau pengurusnya saja sudah menyimpang, lalu bagaimana dengan yang diurus?
Oleh: Rannie
(vem/riz)