Fimela.com, Jakarta Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013, pravalensi kecacatan pada anak usia 24-59 mencapai 0,53% dengan 0,08%, di antaranya adalah anak yang menderita bibir dan lelangit sumbing.
Bibir dan lelangit sumbing membuat si kecil sulit makan. bernapas, hingga berbicara. Saat dewasa pun tentu membuat mereka tidak percaya diri. Operasi Bibir dan lelang sumbing memang tidak murah, oleh karenanya banyak orangtua yang tidak mampu membawa anaknya untuk operasi.
Advertisement
BACA JUGA
Untuk meringankan beban orangtua tersebut, Smile Train memberdayakan tenaga professional medis lokal melalui pelatihan, pendanaan, dan sumber daya untuk menyediakan operasi sumbing gratis dan perawatan celah komprehensif untuk anak-anak secara global.
Smile Train memajukan solusi berkelanjutan dan model kesehatan global terukur untuk pengobatan sumbing yang secara nyata meningkatkan kehidupan anak-anak menjadi lebih baik.
Advertisement
Merayakan 75.000 keberhasilannya dalam mengoperasi pasien bibir dan lelangit sumbing
Sejak 14-16 Desember, Smile Train, merayakan 75.000 keberhasilannya dalam mengoperasi pasien bibir dan lelangit sumbing di Indonesia dengan sejumlah kegiatan berbeda yang sudah direncanakan setiap harinya. Dengan memberdayakan para tenaga profesional medis lokal dengan pelatihan dan pendidikan, sehingga mereka dapat memberikan operasi sumbing gratis dan perawatan bibir dan lelangit sumbing yang komprehensif untuk anak-anak di komunitas mereka sendiri.
“Kami bangga untuk mencapai tonggak besar di Indonesia. Kekuatan kemitraan lokal Smile Train di seluruh Indonesia telahmembuat 75.000 operasi menjadi mungkin," ujar Kimmy Coseteng-Flaviano, Direkturuntuk Smile Train Area Asia Tenggara dalam siaran persnya.
Sebagai bagian dari perayaan keberhasilan bersejarah ini, Presiden dan CEO Smile Train Susannah Schaefer dan staf lokal Smile Train akan berkolaborasi dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mulai tanggal 14 - 15 Desember di Ambarawa, Jawa Tengah untuk Program baksos nasional mereka serta untuk merayakan ulang tahun TNI AD ke-73.
Angkatan Darat Indonesia bersama Asosiasi Ahli Bedah Rekonstruksi dan Estetika Indonesia (PERAPI / InaPRAS), penggagas kolaborasi ini, telah menjadi mitra Smile Train sejak tahun 2015 dan telah berperan dalam membantu dalam menemukan pasien bibir dan lelangit sumbing di daerah yang lebih terpencil di Indonesia sehinggamemungkinkan Smile Train untuk mendukung lebih dari 10.000 operasi sumbing.
"Ketika mereka melihat seseorang dengan sumbing, mereka akan langsung menghubungkan penderita dengan mitra Smile Train terdekat dan seringkali menyediakan transportasidan makanan jika mereka harus melakukan perjalanan jarak jauh," tambahnya.
Untuk menutup perayaan ini, Smile Train Indonesia akan menyelenggarakan makan malam perayaan pada tanggal 16 Desember di Hotel Santika Premier, Bintaro dengan Presiden Direktur dan CEO Smile Train, Susannah Schaefer serta mitra lokal organisasi, tenaga profesional medis, dan donor perusahaan yang semuanya telah membuat tonggak keberhasilan ini menjadi mungkin.
Jika sahabat Fimela ingin memberikan donasi, silakan kunjungi smiletrain.org. Untuk merujuk pasien atau dukungan perawatan sumbing di Indonesia,dapat mengikuti akun Smile Train di Facebook facebook.com/SmileTrainIndonesia, di Twitter@SmileTrainID dan di Instagram @SmileTrainIndonesia.