Ladies, upacara pernikahan merupakan sebuah ritual yang sangat rumit. Upacara penyatuan dua manusia ini memakan proses yang cukup panjang. Kali ini, Ladies akan belajar mengenai pernikahan adat Solo. Siap?
Kota Solo atau Surakarta merupakan salah satu kota kerajaan yang ada di pulau Jawa. Menurut situs ngunduhmantu.com, setidaknya ada tiga fase yang sebaiknya dilakukan. Artikel ini akan membahas fase pertama, yaitu tahap Pembahasan.
Situs itu menyebutkan bahwa Tahap Pembahasan ini merupakan tahap dimana keluarga orang tua pengantin pria “mencari tahu dan menimbang-nimbang bibit, bebet, dan bobot calon menantu”. Proses ini disebut dengan “Congkong”.
Advertisement
Setelah mendapatkan informasi, keluarga besar akan melakukan “Salar”. Dalam proses itu, keluarga membahas bibit, bebet, dan bobot calon pengantin, dan juga memastikan informasi mengenai status bahwa perempuan yang diincar oleh anak mereka.
Proses ketiga adalah "nontoni". Dalam bahasa Jawa, seperti yang dikutip dari kidemangsodron78.blogspot.com, nontoni adalah proses dimana keluarga lelaki berkunjung untuk “melihat” calon pengantin perempuan. Kesempatan ini dilakukan kedua orang tua untuk menilai calon menantu lelaki dan perempuan.
Proses terakhir adalah "Panembang". Menurut situs pernikahanadat.blogspot.com, panembang, atau panembung, merupakan acara melamar. Di jaman ini, pihak lelaki dan keluarga biasanya datang untuk melamar. Tetapi di masa lalu, pihak lelaki boleh tidak datang, namun hanya menyuruh wakil mereka untuk datang melamar.
Nah, itu dia proses pre-wedding pernikahan adat Solo atau Surakarta, Ladies. Menarik sekali, bukan?
Oleh : Nastiti Primadyastuti
(vem/ver)