Ladies, memberikan pendidikan seksual yang cukup merupakan salah satu cara yang dinilai efektif untuk mencegah kemerosotan moral dan peningkatan penyakit menular seksual bagi para remaja maupun dewasa.
Sayangnya, dengan menggunakan agama sebagai tameng, banyak orang tua yang membiarkan anak-anak mereka mencari tahu pendidikan seksual untuk mereka. Bagaimana dengan agama Hindu?
Angin budaya Barat nampaknya memberikan rasa yang sama pada beberapa agama. Menurut situs sexandhinduism.wikispaces.com, budaya Barat menjadikan seks pra-nikah sebuah hal yang tabu dalam masyarakat India, negara yang memiliki penganut Hindu terbanyak di dunia.
Advertisement
Adanya budaya Barat juga menguatkan kepercayaan kuno dan sudut pandang kuno mengenai seks pra-nikah yang masih sarat di kehidupan modern ini. Masyarakat Hindu modern merasa bahwa seks-pranikah harus (semakin) dihindari dengan adanya budaya Barat yang dapat dengan mudah tersalurkan melalui media.
Di sisi lain, meningkatnya kadar “tabu” seks pra-nikah dalam masyarakat Hindu modern di India ini juga disinyair membawa efek buruk. Sayangnya, seks pranikah, yang dianggap tabu, hanya digunakan sebagai sebuah sarana untuk mengingatkan pasangan dan keluarga mengenai moral.
Seks pranikah membuat nama baik keluarga tercemar, sebut situs tersebut.
Konsekuensi akan seks pra-nikah yang lebih besar, yaitu mengenai kesehatan seksual anak-anak muda khususnya, cenderung terabaikan. Hal ini disebabkan oleh pandangan masyarakat luas bahwa pemuda dan pemudi masih perawan sehingga pendidikan seksual tidak dibutuhkan (karena tabu).
Sepertinya keadaan ini sama dengan keadaan di Indonesia, Ladies. Apa yang bisa kita petik?
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/riz)