Fimela.com, Jakarta Putus cinta memang menyakitkan. Saat kita berharap hubungan cinta yang dibangun bisa berlanjut ke arah pelaminan atau dipertahankan hingga maut memisahkan tapi kenyataannya tak seperti itu, hati terasa sakit, pikiran melayang entah ke mana dan bingung adalah suatu hal yang wajar.
Namun harus ingat Sahabat Fimela, saat putus cinta dan cinta berakhir pada kekecewaan, itu bukan berarti semuanya juga telah berakhir. Jangan hanya karena putus cinta lantas kita menyiksa diri sendiri, menaruh dendam ke mantan juga mengabaikan orang-orang di sekitar kita.
Saat cinta berakhir, sebaiknya hal itu mengajarkan kita untuk menyikapi segala hal dengan lebih dewasa. Berakhirnya cinta seharusnya menjadi awal dari segala sesuatu dalam hidup kita. Pastinya adalah hal yang lebih baik, mengesankan dan mengagumkan tentunya.
Advertisement
Advertisement
Ketika Jatuh Cinta, Kita Harus Siap dengan Segala Risikonya
Saat cinta berakhir, sibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat seperti halnya berkumpul lebih lama dengan keluarga tercinta, ikut kursus atau sejenisnya, tekuni lagi hobimu selama ini dan lakukan segala hal positif yang bisa membuatmu lupa akan mantan. Percayalah, jika memang sang mantan adalah jodohmu, ia akan kembali padamu. Dan jika memang sang mantan bukan jodohmu, Tuhan telah menyiapkan jodoh terbaikNya untukmu.
Jangan sampai ketika putus cinta Sahabat Fimela lebih banyak mengurung diri, menyalahkan mantan apalagi diri sendiri dan menyiksa diri. Percayalah jika dalam setiap pertemuan akan ada perpisahan. Dan percayalah jika di setiap awal akan menemukan akhir baik itu akhir bahagia maupun kecewa.
Ketika kita telah jatuh cinta, kita juga harus siap atas segala risikonya. Risiko untuk bahagia berkat cinta itu atau risiko kecewa. Buat yang sedang jatuh cinta dan cintanya berakhir, tetap semangat, yakinlah akan ada cinta lain yang lebih indah menanti di depan sana.
Â