Upacara Adat Bubak Kawah, Tumplek Punjen, dan Kirab dalam Pernikahan Adat Jawa

Ladies, pernikahan adat jawa memiliki berbagai macam upacara adat yang masing-masing memiliki makna tertentu. Nah diantaranya adalah upacara Babak kawah, tumplek punjen, dan kirab nih Ladies.

Upacara bubak kawah merupakan upacara yang dikhususkan untuk keluarga yang baru pertamakali hajatan mantu putri sulung Ladies. Upacara ini ditandai dengan membagi harta benda seperti uang receh, beras kuning, biji-bijian, umbi-umbian dan lain-lain.

Selain itu, menurut jagadkejawen.com dalam ritual ini ayah pengantin putri mencicipi rujak denan kelapa muda sebagai permohonan agar anak mereka cepat diberi keturunan Ladies.

Upacara selanjutnya, upacara tumplek punjen nih Ladies. Tumplek berasal dari kata numplak yang artinya menumpahkan. Sedangkan punjen sendiri mengandung arti berbeda beban di atas bahu. Jadi, makna dari tumplek punjen adalah lepas sudah semua darma atau tanggungjawab orang tua kepada anaknya.

Menurut joglosemar.co.id dalam upacara tumplek punjen, orang tua yang berbahagia memberikan miliknya (punjen) kepada semua anak-anaknya. Ladies, masing-masing dari mereka diberi sebuah bungkusan kecil. Dan berdasarkan pengantenjawa.blogspot.com bungkusan tersebut berisi bumbu-bumbu, nasi kuning, uang logam dari emas, perunggu, tembaga dan lain-lain, Ladies.

Dengan melakukan ritual ini orang tua ingin memberitahu anaknya bahwa mereka telah melakukan tugasnya dan supaya generasi penerus keluarganya mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa, Ladies.

Perlu Ladies ketahui bahwa upacara tumplek punjen tersebut dilaksanakan bagi orang tua yang sudah tidak akan bermenantu lagi loh Ladies. Artinya semua anaknya telah menikah dan orang tua tersebut sudah tidak akan menikahkan anaknya lagi.

Yang terakhir adalah upacara kirab. Kirab artinya berjalan atau iring-iringan. Upacara ini adalah istilah yang dipakai pada saat kedua pengantin meninggalkan tempat duduknya untuk melakukan pergantian busana yang berbeda Ladies.

Jadi, itulah jenis upacara yang juga dapat Anda temui dalam prosesi pernikahan adat jawa.

Oleh : Dwi Yonas P.