Berdarah saat Bercinta tanda Perawan? Benarkah?

Ladies, keperawanan seringkali diukur dengan metode yang tidak ilmiah sama sekali. Salah satunya adalah dengan adanya darah atau tidak. Percaya atau tidak, Ladies, sebenarnya keluarnya darah di saat bercinta bukanlah metode yang akurat untuk mengukur keperawanan seseorang!

Menurut youngwomenshealth.org, ada 4 tipe selaput dara (hymen). Selaput dara adalah selaput pada Miss V wanita yang dipercaya dapat mengukur keperawanan seorang wanita.

Ke-empat tipe himen itu adalah: tipe normal, tipe imperforate, microperforate dan septate.

Selaput dara normal hanya menutupi sebagian dari mulut Miss V. Pada tipe normal ini pun keluarnya darah bukan menjadi ukuran. Jika seorang wanita perawan siap secara mental, maka Miss V miliknya akan mengeluarkan cairan. Cairan inilah yang bisa membuat selaput dara robek tanpa mengeluarkan darah.

Pada selaput dara imperforate, selaput tersebut menutup mulut vagina secara total. Wanita dengan selaput dara tipe inilah yang beresiko untuk berdarah saat bercinta pertama kali.

Tipe selanjutnya adalah microperforate. Pada tipe ini, selaput dara hanya memiliki lubang yang sangat kecil. Jauh lebih kecil dari selaput dara normal. Wanita dengan tipe selaput dara ini juga mengalami resiko berdarah yang tinggi di malam pertamanya.

Tipe selaput dara yang terakhir adalah tipe septate. Selaput dara model ini memiliki jaringan selaput di tengah-tengah lubang Miss V. Jadi Miss V akan tampak seperti memiliki dua lubang horizontal, padahal sebenarnya hanya satu.

Wanita dengan tipe selaput dara septate juga memiliki resiko berdarah yang lebih tinggi daripada wanita dengan selaput dara normal.

Jadi, berdarah atau tidaknya wanita saat bercinta bukan ukuran apakah dia perawan atau tidak. Tergantung pada kesiapan mental dan tipe selaput dara si wanita. Bukankah pada tindak pemerkosaan juga sering ditemukan pendarahan pada Miss V korban?

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman