Ladies, dalam artikel sebelumnya telah dijelaskan tentang ritual minum parem dalam pernikahan adat jawa yang merupakan salah satu subritual dalam upacara panggih atau temu manten. Nah, ritual selanjutnya adalah gendong manten Ladies.
Ritual gendong manten disebut juga dengan pakai sindur. Ritual gendong manten yang dilakukan oleh pengantin dengan kedua orang tua mereka menuju pelaminan setelah acara wiji dadi (injak telur). Ayahanda pengantin mendahului berjalan di muka menuju kursi pengantin, sedangkan ibu pengantin putri memasang selendang (sindur) menutupi pundak kedua pengantin.
Ladies, ritual ini mengandung makna kedua orang tua seharusnya menunjukkan jalan kehidupan bagi kedua putranya kelak sedangkan ibunya mendukung dari belakang. Ritual ini juga memberi makna bahwa kedua orang tua pengantin telah selesai melakukan tugasnya sebagai orang tua. Dan sekarang telah rela melepas anaknya untuk menjalani kehidupan barunya.
Advertisement
Menurut hudsonvalleyweddings.com ritual selanjutnya setelah gendong manten adalah tukar kembang mayang. Ladies, dalam acara panggih kembang mayang biasanya berjumlah 4 buah. Dan biasanya diletakkan di sebelah kanan dan kiri dekor/rono. Saat ritual berlangsung dua buah kembang mayang yang mengiringi manten pria ditukarkan dengan dua buah kembang mayang yang mengiringi pengantin wanita Ladies.
Pertukaran kembang mayang ini melambangkan telah “ditukarnya” kedua mempelai dan bergabungnya mereka dalam keluarga baru mertuanya sehingga menjadi ibarat anak mereka sendiri.
Setelah pertukaran kembang mayang, kemudian pengantin menuju ke tempat duduk atau singgasana yang disediakan diikuti oleh kedua orang tua. Kedua orang tua pria duduk disebelah kanan kursi pengantin, sedangkan kedua orang tua pengantin putri duduk di sebelah kiri kursi pengantin. Proses ini disebut dengan maag besan yang menandakan penghormatan tuan rumah kepada besan atau saudara mereka.
Oleh : Dwi Yonas P.