Menurut redbookmag.com, kekurangan produksi cairan pada derah kewanitaan tersebut juga dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisik pasca melahirkan atau pasca menopause, penurunan kadar hormon estrogen akibat pertambahan usia, sekaligus efek samping dari penggunaan obat antihistamin dan pencegah kehamilan. Karena itu, tidak ada salahnya untuk lebih lama melakukan foreplay agar tubuh Anda lebih siap untuk bercinta. What’s there to rush, lovers? Atau Anda juga bisa memanfaatkan lubrikan sintetis yang bisa Anda dapatkan di apotek-apotek.
Jika Anda sudah mencoba beberapa solusi di atas namun tetap merasakan sakit saat bercinta, bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh penyakit seksual. Beberapa diantaranya yang perlu Anda waspadai adalah infeksi bakteri maupun penyakit herpes yang menyebabkan pembengkakan maupun iritasi pada daerah kewanitaan. Rasa sakit tersebut juga seringkali merupakan gejala penyakit Vestibulitis, yakni iritasi pada kelenjar mulut Miss V, maupun penyakit Vaginismus, yakni kejang otot di sekitar area Miss V. Kedua penyakit terakhir ini biasanya bisa diatasi dengan oral antibiotic.
Selain itu, bisa jadi Anda sedang terkena permasalahan medis lainnya seperti kista rahim, endometriosis, fibroid, maupun infeksi pinggul, yang tentunya membutuhkan pemeriksaan dokter secara lebih lanjut.
Advertisement
Wah wah, ternyata rasa sakit saat bercinta bisa disebabkan oleh penyakit yang serius, ya. Karena itu, Ladies, jangan meremehkan sakit yang Anda rasakan saat bercinta.
Oleh: Fadhila Eka Ratnasari
(vem/rsk)