Meningkatnya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak nampaknya membuat Bunda khawatir. Terlebih, anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual jarang sekali bisa leluasa menceritakan apa yang mereka alami. Keadaan ini diperparah dengan trauma psikis dan mental yang mengintimidasi mereka.
Tapi, secara sadar maupun tak sadar, perubahan terhadap perilaku mereka pasti akan terjadi sebagai refleksi terhadap apa yang merekan rasakan. Di sini, kepekaan yang dibutuhkan untuk bisa melihat perubahan yang terjadi. Nah, untuk mengetahui sejak dini, ada baiknya Bunda mengenali tanda-tanda pelecehan seksual yang menimpa anak-anak berikut ini seperti dikutip dari parentsprotect.co.uk.
- Berperilaku seksual yang tidak sepantasnya atau sewajarnya dengan objek atau mainan tertentu.
- Bermimpi buruk dan bermasalah dengan tidurnya.
- Berubah menjauh atau mungkin sangat dekat dengan Anda.
- Perubahan perilaku secara mendadak tanpa bisa dijelaskan alasannya, perubahan suasana hati, serta perasaan tidak aman.
- Perilaku yang tidak wajar di usianya, seperti mengompol.
- Takut terhadap tempat atau orang tertentu secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas dari anak.
- Emosi yang mudah meledak-ledak.
- Perubahan kebiasaan dan nafsu makan.
- Penggunaan istilah yang biasa digunakan orang dewasa untuk merujuk bagian tubuh tertentu tanpa sumber yang jelas.
- Berbicara tentang hal-hal baru, teman lama, dan uang serta berbagai jenis pemberian yang tidak bisa dijelaskan asalnya.
- Menyakiti diri sendiri (terjadi pada remaja).
- Tanda-tanda fisik seperti sakit, nyeri, atau memar tanpa alasan yang diketahui di sekitar alat kelamin atau mulut, penyakit seksual menular, dan kehamilan.
- Keinginan untuk melarikan diri dari masalah.
- Tidak ingin sendirian dengan anak atau remaja tertentu.
Advertisement
Ingat, Bunda, satu tanda tidak berarti bahwa anak Anda adalah korban pelecehan seksual, tapi beberapa tanda yang muncul akan mengindikasikan Anda untuk mulai bertanya kepada anak dan orang-orang terdekat Anda. Pertimbangkan pula bantuan pihak lain ya, Bunda. Yang terpenting, jauhkan dan lindungi buah hati dari segala bentuk kekerasan yang dapat mengintimidasi mereka.
Oleh: Surya Fajar
(vem/rsk)