Ladies, saat ini banyak sekali ditemui gaya berpakain ala-ala Korea, di mana gaya pada style pria lebih menonjolkan sisi maskulin tapi sayangnya ada sisi feminimnya juga. Nampaknya pria berpakaian pakaian wanita sudah tak aneh lagi ya? Padahal hal itu merupakan salah satu kelainan lho.
Bila seorang laki-laki mengalami gairah seksual dengan memakai pakaian perempuan, meskipun ia tetap merasa sebagai laki-laki, kondisi ini disebut transvestic fetishisme. Praktik transvestik sangat beragam dan bervariasi, dimulai dari memakai pakaian dalam perempuan dibalik pakaian konevensional hingga memakai pakaian perempuan lengkap.
Dijelaskan pada situs minddisorders.com, gangguan ini dicirikan dengan laki-laki heteroseksual yang mengenakan pakaian perempuan untuk mencapai respons seksual. Gangguan ini dimulai pada saat remaja dan masih diam-diam tanpa ingin diketahui orang lain, dan kemudian saat beranjak dewasa mulai berpakaian perempuan lengkap dan di depan umum. Sebagian kecil laki-laki dengan transvestic fetisisme mungkin mengalami dysphoria (ketidakbahagiaan dengan jenis kelamin aslinya), yang kemudian melakukan pengobatan hormonal atau operasi pergantian kelamin untuk membuat mereka hidup secara permanen sebagai perempuan.
Advertisement
Transvestic fetihisme biasanya diawali dengan separuh memakai pakaian lawan jenis dimasa kanak-kanak atau remaja. Penyebabnya mungkin rasa ingin tahu remaja. Seseorang dengan transvestic fethisme mungkin tidak menyadari akar-akarnya. Transvestic fetihisme kadang-kadang dimulai ketika anak muda mencoba memakai baju dari kakak atau ibunya. Kegiatan dilanjutkan karena itu menyenangkan tetapi alasan untuk kenikmatan tetap tak sadar.
Para transvestic adalah heteroseksual, selalu laki-laki dan secara umum hanya memakai pakaian lawan jenis secara berkala, bukan secara rutin. Diluar itu mereka cenderung berpenampilan, berperilaku dan memiliki minat seksual maskulin.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)