Ladies, nampaknya kelainan eksibionisme semakin marak terjadi di masyarakat. Eksibisionisme meskipun sering dibahas sebagai topik lucu, tapi perilaku ini yang sangat serius yang dapat menjadi masalah besar bagi si korban. Ekshibisionis ini biasanya terjadi pada laki-laki, tapi juga bisa terjadi pada wanita (dewasa ataupun anak).
Perilaku eksibisionis masuk kategori penyimpangan kejiwaan dalam hal seksual bila memamerkan organ seks untuk kepentingan pribadi. Orang yang suka pamer organ seks lebih pas dimasukkan dalam kategori narcisme, yang istilah merupakan orang yang suka memuja diri sendiri. Mereka merasa dirinya menjadi pusat perhatian sehingga tampilannya selalu mengundang perhatian.
Dijelaskan pada situs psychologistanywhereanytime.com, berikut penyebab seseorang mengalami kelainan eksibionisme, di antaranya:
Advertisement
1. Psikologis
Penyebab eksibisionis diduga karena perkembangan psikologis yang tak sempurna semasa anak-anak. Saat itu penderita mengalami perasaan rendah diri, tidak aman serta memiliki Ibu yang dominan dan sangat protektif. Karena itu, penderita tidak bisa berinteraksi dengan lawan jenisnya. Pengalaman masa kecil tersebut dapat berkontribusi besar terhadap rendahnya tingkat keterampilan sosial dan harga diri, rasa kesepian dan terbatasnya hubungan intim.
2. Biologis
Sebagian besar orang yang mengidap eksibisionisme adalah laki laki, terdapat spekulasi bahwa androgen, hormon utama pada laki-laki berperan dalam gangguan ini. Jika faktor biologis berperan penting, kemungkinan besar hal itu hanya merupakan salah satu faktor dari rangkaian penyebab yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor genetik atau faktor hormonal.
3. Sosiokultur
Lingkungan dan budaya yang mendukung yang ada disekeliling eksibisionisme dapat menjadi faktor penyebab. Apa yang dilihat di lingkungan dapat menjadi stimulus bagi individu.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)