Ladies, kekerasan dalam rumah tangga nampaknya sudah menjadi sebuah polemik yang serius pada masa sekarang. KDRT biasa dilakukan oleh masyarakat, dengan tidak memperdulikan akibat yang akan ditimbulkan. Kejahatan biasanya sering dialami oleh kaum perempuan dimana dalam hal ini perempuan adalah obyek dari kejahatan.
Seperti yang dilansir pada situs childwelfare.gov, ada beberapa faktor yang menjadi latar belakang timbulnya KDRT yaitu :
1. Riwayat keluarga
Pelaku kekerasan dalam rumah tangga, biasanya mengalami atau menyaksikan secara langsung perilaku serupa oleh orang tuanya.
2. Uang dan kesehatan
Ada dua elemen penting penunjang kerukunan pasutri. Ketersediaan uang, dan kesehatan. Ketika dua hal penting itu terganggu, kekerasan dalam rumah tangga umum terjadi. Katakanlah seorang individu memiliki pengalaman hidup negatif, menganggur atau kesehatan memburuk. Sebagai pelampiasan kecewa biasanya orang terdekat menjadi sasaran amarah.
Advertisement
3. Pengaruh media
Berbagai media, terutama TV, memiliki peran besar atas maraknya KDRT. Melalui media, pelaku seolah dituntun cara jitu memutilasi korban tanpa diendus penegak hukum. Dalam tayangan film dan sinetron, tindak kekerasan sering dijadikan bentuk hukuman atau cara mengatasi masalah.
4. Resolusi konflik
Sesungguhnya, resolusi konflik termasuk keahlian yang sangat membantu pasutri. Misalnya, ketika Anda dan pasangan terlibat adu mulut, dengan resolusi konflik Anda mengatasi situasi dan membicarakannya di beberapa titik.
Masalahnya, jika Anda kesulitan menjalin komunikasi, reaksi pertama mungkin dengan menyerang agar pasangan mau mendengar argumen Anda.
5. Narkoba dan alkohol
Penyalahgunaan obat dan alkohol, memberi kontribusi terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Narkoba dan alkohol merubah suasana hati untuk berperilaku kasar tanpa membuat penilaian secara sadar.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)