Ladies, kebudayaan kuno itu memang unik. Khusunya Mesir. Di negara Mesir Kunoa, kehidupan seks-nya sangat berbeda dari yang kita miliki di era sekarang. Kita tidak bisa memutuskan bahwa mereka salah, karena bagaimanapun kita berada di masa yang sangat jauh rentang waktunya.
Karena jauh rentang waktunya, pasti kondisi sosialnya berbeda. Karena kondisi sosial yang berbeda, ya jangan disamakan dengan kondisi sosial jaman sekarang. Karena kita hanya akan jatuh pada penilaian yang tidak bijaksana.
Mesir Kuno nih, Ladies, terkenal dengan kebiasaan Inses-nya. Menurut thekeep.org, Inses terjadi paling sering terjadi di lingkungan Firaun.
Advertisement
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengapa Firaun melakukan Inses. Teori yang pertama adalah Firaun berusaha menjaga tahta kerajaan agar hanya berada di garis keturunan yang sama. Alasan yang ke dua, Firaun mengikuti cerita Dewa-dewi kuno, yang juga melakukan Inses, contohnya Geb dan Nut.
Teori yang pertama nih, sekarang ditangguhkan, karena jumlah pernikahan kakak beradik, ayah dan anak yang tinggi. Jika hanya untuk menjaga tahta, mengapa harus dilakukan oleh banyak orang di lingkungan kerajaan kan, ladies? Cukup hanya raja dan keluarganya saja.
Teori yang ke dua nih, yang lebih memiliki tempat di dunia akademik Egyptology. Karena Firaun percaya bahwa dirinya adalah pilihan dewa, bahkan dewa itu sendiri, maka Firaun berusaha membuat dirinya dan keluarganya se-eksklusif mungkin, dan berbeda dari rakyatnya.
Cara terbaik? ya dengan Inses, sehingga darah murni Firaun tidak tercampur dengan darah rakyat biasa. Hampir sama dengan konsep darah biru di Jawa, ya? Hanya saja tidak se-ekstrim di Mesir.
Unik kan, Ladies? Belajar sejarah kehidupan seksual masa lampau itu memuat kita semakin mengerti apa saja kisah manusia di sepanjang evolusinya.
Oleh: Sahirul Taufiqurrahman
(vem/rsk)