Ladies, ingat kata 'histeria'? Itu lho, stres yang diderita wanita, karena rahimnya kekurangan sperma. Menurut Bangsa Yunani Kuno lho, Ladies. Bukan menurut vemale.
Pemahaman itu berlanjut hingga ke Inggris, Ladies. Terutama saat Inggris mengalami Revolusi Industri, yaitu pada tahun 1800-an.
Meskipun sudah ratusan tahun terpisah dari nenek moyang mereka, Bangsa Yunani Kuno, orang Inggris, bahkan psikiater dan psikolog masih memegang teguh prinsip 'histeria' pada wanita. Menurut mereka, wanita yang depresi bisa disembuhkan dengan orgasme.
Advertisement
Orgasme, ladies, bukanlah sesuatu yang mudah untuk dicapai! Jadi para psikiater di Inggris pada jaman itu mencari cara bagaimana orgasme bisa dicapai tanpa mengeluarkan tenaga yang berlebihan. Kita tahan dulu jawabannya, ladies.
Sementara psikiater mencari cara untuk memberikan orgasme pada wanita-wanita 'histeris' di jaman itu, teknologi uap ditemukan. Teknologi uap adalah teknologi yang berpengaruh pada macam-macam kepentingan manusia, termasuk seks, dan ditemukanlah 'Manipulator'!
Menurut gizmodo.com, Manipulator adalah alat bantu seks (dan sekaligus medis) yang ditemukan oleh Dr. George Taylor pada tahun 1869. Mesin Manipulator ini sangat besar karena menggunakan tenaga uap. Jauh jika dibandingkan dengan alat bantu seks masa kini.
Meskipun begitu, bagi orang-orang di jamannya, Manipulator sudah merupakan sebuah terobosan dalam teknologi alat bantu seks.
Menarik ya, Ladies? Mengetahui bahwa ilmu pengetahuan yang dipercaya banyak orang itu tak selalu benar. Lihat saja di jaman Inggris kuno itu, bahkan dokter percaya bahwa wanita bisa depresi karena kekurangan mendapatkan sperma.
Jadi, berpikir kritis itu perlu, Ladies. Itulah gunanya belajar sejarah. Tapi, jangan berhenti membaca dulu, Ladies. Masih banyak artikel-artikel lainnya yang membahas kehidupan seksual di masa lalu. Selamat membaca!
Oleh: Sahirul Taufiqurrahman
(vem/rsk)