Ladies, Azoospermia telah diketahui sebagai salah satu penyebab medis yang menyebabkan kemandulan pada pria. Azoospermia sendiri dapat terjadi karena faktor keturunan, atau karena cidera dan penyakit lain yang dialami seorang pria saat dewasa. Selain itu, faktor gaya hidup seperti merokok, minum-minum minuman beralkohol, konsumsi obat-obatan terlarang turut menyumbang turunnya kualitas produksi sperma.
Nah, ladies, secara khusus, salah satu jenis Azoospermia adalah Non-Obstructive Azoospermia. Dalam keadaan ini, seorang pria diketahui tidak mampu menghasilkan sperma dalam jumlah dan kualitas yang cukup baik untuk mengakibatkan kehamilan. Banyak faktor yang menyebabkan Non-Obstructive Azoospermia. Selain faktor genetis dan gaya hidup yang telah disebutkan di atas, Non-Obstructive Azoospermia juga dapat terjadi karena paparan radiasi dan faktor lingkungan seperti kontaminasi logam berat.
Menurut standfordhospital.org, untuk merawat pasien dengan keadaan Non-Obstructive Azoospermia, dokter biasanya akan melakukan tes genetik yang diperlukan untuk mengetahui resiko yang mungkin diturunkan kepada keturunan pasien yang bersangkutan.
Advertisement
Untuk mengatasi Non-Obstructive Azoospermia, dokter biasanya akan melakukan operasi ekstrasi sperma yang bertujuan untuk mengambil sejumlah sperma normal yang telah diproduksi dari dalam testikel pria. Selain itu, dokter juga dapat menentukan lokasi tepat yang harus dirawat dengan menggunakan bantuan mikroskop khusus operasi yang dapat mengirimkan gambar area produksi sperma di dalam testis pasien.
Nah, dokter akan segera memulai perawatan dengan melakukan evaluasi pada tes-tes yang ia lakukan sebelumnya untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat dihilangkan, diperbaiki, atau diubah untuk memperbaiki kualitas hasil produksi sperma sang pasien.
Oleh: Ayu Liskinasih
(vem/rsk)