Di masa kejayaan Romawi kuno, prostitusi bukanlah sesuatu yang dilarang. Praktek pelacuran ini bahkan didukung dan dibiarkan begitu saja dilakukan oleh orang-orang yang ingin melakukannya di seluruh negeri. Jadi, pada masa itu orangorang sudah menganggap biasa jika mereka bertemu dengan wanita atau bahkan pria yang menjajakan diri mereka untuk bisa melayani anda saat bercinta.
Dikarenakan hal seperti ini wajar terjadi, banyak orang yang akhrinya memutuskan untuk menjadi pelacur. Mereka menemukan cara mereka sendiri untukd dapat menarik perhatian orang-orang sehingga mereka mau menggunakan jasa pelacuran mereka yang tentu saja berharga tidak murah.
Banyak sekali contoh yang bisa didapatkan tentang prostitusi dalam sejarah Romawi kuno ini. Contoh-contoh praktik prostitusi tersebut, dikemukakan dalam feministe.us, meliputi
Advertisement
Aelicarie
Sebutan ini digunakan untuk menyebut sekumpulan gadis yang menggunakan keahliannya memanggang roti untuk melacurkan diri mereka sendiri. Mereka biasanya berpraktik di depan sebuah candi dan menawarkan diri mereka untuk menjadi teman bercinta para pengunjung candi. Selain itu, mereka juga menjual kue-kue yang semuanya berbentik organ seksual laki-laki maupun wanita yang merupakan persembahan untuk Venus dan Priapus.
Amasiae
Nama ini diberikan untuk gadis-gadis yang melacurkan dirinya sendiri sebagai pekerjaan part-time mereka. Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk pemujaan Venus.
Ambubiae
Orang yang disebut ambubiae ini sebenarnya adalah penyanyi profesional, tetapi selain bernyanyi, mereka juga melakukan praktek prostitusi ini.
Oleh: Meilia Hardianti
(vem/rsk)