Saat mendengar kata prostitusi, apa yang terlintas di dalam pikiran Anda, Ladies? Praktek pelacuran dimana servis yang ditawarkan adalah bercinta entah itu dengan lintas jenis atau sesama jenis? Kegiatan illegal yang dilarang dan berusaha dibasmi oleh pemerintah? Apapun yang terlintas di dalam benak Anda pada saat mendengar kata prostitusi ini, asosiasi otak Anda pasti menuju pada melakukan hubungan suami sitri dengan seorang pelacur.
Pemikiran seperti itu ternyata tidak hanya ada pada zaman-zaman sekarang saja. Jika Anda membaca sejarah Romawi kuno, pralte prostitusi pada waktu itu adalah hal yang sangat didukung. Tidak ada larangan dari pemerintah yang menganjurkan rakyatnya melakukan praktek prostitusi ini. Hal seperti ini malah didukung dan dibiarkan berkembang begitu saja.
Jika Anda ingin mengetahui bagaimana praktek prostitusi dilakukan pada zaman tersebut, ada satu sumber, yaitu feministe.us, yang bisa memberikan Anda banyak contoh tentang bentuk-bentuk prostitusi di Romawi kuno, diantaranya adalah
Advertisement
Amica
Sebutan untuk pelaku prostitusi yang satu ini ternyata tidak hanya mengacu pada wanita yang melayani tamu prianya, tetapi wanita yang bisa melayani tamu pria dan juga wanita yang ingin menggunakan jasanya
Ancillae ornatrices
Sebutan ini ditujukan untuk para pembantu di rumah pelacuran yang membantu para klien tempat tersebut untuk membersihkan diri mereka setelah menikmati servis yang tempat tersebut sediakan.
Oleh: Meilia Hardianti
(vem/rsk)