Ladies, keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan dan berpengaruh besar terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadian setiap anggota keluarga. Keluarga memerlukan organisasi tersendiri dan perlu kepala rumah tangga sebagai tokoh penting yang memimpin keluarga disamping beberapa anggota keluarga lainnya. Anggota keluarga terdiri dari Ayah, ibu, dan anak merupakan sebuah satu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat baik. Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keserasian dalam hubungan timbal balik antar semua anggota dalam keluarga.
Tapi, tak jarang pula ada seorang istri yang terlalu banyak menuntut dalam hal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, baik dari kebutuhan sandang pangan maupun kebutuhan lainnya. Dari situlah timbul pertengkaran antara suami dan istri yang akhirnya menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua belah pihak tidak lagi bisa mengontrol emosi masing-masing.
Kekerasan dalam rumah tangga dapat dipicu oleh banyak faktor. Seperti yang dilansir pada situ emedicinehealth.com, faktor yang sering menjadi permasalah utama adalah faktor ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga yang disebabkan faktor ekonomi bisa digambarkan misalnya minimnya penghasilan suami dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga. Selain faktor ekonomi, faktor lainnya diantaranya adalah pendidikan yang rendah, terkadang cemburu buta, bisa juga disebabkan adanya salah satu orang tua dari kedua belah pihak yang ikut ambil andil dalam sebuah rumah tangga atau ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Advertisement
Nah, Ladies sebuah keluarga bisa disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia yang ditandai dengan tidak adanya konflik, ketegangan, kekecewaan dan kepuasan terhadap keadaan fisik, mental, emosi maupun sosial dari seluruh anggota keluarga. Dan keluarga disebut disharmonis apabila terjadi sebaliknya.
Oleh: Ismaya Indri Astuti
(vem/rsk)