Saat banyak peneliti di Amerika Serikat berargumen bahwa berhubungan seks di masa menstruasi adalah aman, cycleharmony.com berargumen bahwa hal ini tidak aman jika dipandang dari ilmu kesehatan tradisional Cina.
Jing, seorang siswa yang mempelajari TCM (Traditional Chinese Medicine) mempelajari beberapa hal yang melatarbelakangi mengapa beberapa golongan melarang hal ini. Pada dasarnya, hubungan seks di masa ini akan menyebabkan terganggunya aliran darah menstruasi dan mengakibatkan adanya fase berhentinya darah menstruasi untuk keluar. Selain itu juga dapat berdampak pada rasa nyeri dan keluarnya darah menstruasi dalam volume yang banyak.
Menurut ilmu pengobatan Cina, saat menstruasi, kondisi tekanan darah dan energ (Qi) akan jauh menurun dibandingkan kondisi normal. Gangguan pada peredaran darah di uterus akan terjadi saat energy (Qi) meningkat ketika terjadi rangsangan seksual, sedangkan di sisi lain kondisi tekanan darah tetap rendah. Hendaknya dua keadaan ini antara Qi dan tekanan darah berjalan beriringan.
Advertisement
Selain itu, selama masa menstruasi, tubuh wanita berada dalam kondisi yang lebih lemah disbanding biasanya. Hal inilah yang menyebabkan wanita lebih rentan terserang penyakit dari kondisi sekitar yang kurang baik—tentunya salah satu contohnya melalui masuknya penis. Kuman dan bakteri yang menempel di penis dapat mengakibatkan beberapa efek samping pada kesehatan.
Jadi, pertimbangkan baik-baik jika ingin melakukan hubungan seks saat menstruasi. Banyak ahli mengatakan hal ini aman, tapi kita juga harus mempertimbangkan efek buruknya kan?
Oleh: Nastiti Primadyastuti
(vem/rsk)